WahanaNews - Sumsel | Pada musim mudik Lebaran tahun ini, pemudik dibayangi potensi cuaca ekstrem akibat dampak transisi musim di beberapa daerah di Sumsel.
Sejumlah langkah antisipasi pun terus dilakukan untuk meminimalkan risiko bencana saat arus mudik ataupun arus balik berlangsung.
Baca Juga:
OTT di OKU Sumsel, KPK Amankan Uang Rp2,6 Miliar
Kepala Stasiun Meteorologi Kelas II Sultan Mahmud Badaruddin II, Desindra Deddy Kurniawan menjelaskan, pada April ini, Sumsel masih berada di masa transisi (pancaroba) dari musim hujan ke musim kemarau.
"Alhasil, potensi cuaca ekstrem sangatlah mungkin terjadi,” ungkapnya di Palembang, Jumat (14/4/2023).
Menurutnya, cuaca ekstrem biasanya ditandai dengan panas yang begitu menyengat di pagi menjelang siang, tetapi pada sore menjelang malam terjadi hujan berintensitas tinggi dengan durasi yang cukup singkat.
Baca Juga:
Fakta-fakta KPK OTT Anggota DPRD dan Kadis PUPR OKU Sumsel
”Situasi tersebut biasanya juga diiringi dengan angin kencang,” ujarnya.
Alhasil, beberapa risiko bencana bisa saja terjadi. Untuk di angkutan udara, hujan yang lebat disertai angin yang kencang akan membuat proses pendaratan cukup sulit.
”Cuaca ekstrem juga berpotensi membuat jarak pandang terbatas,” tegasnya.