SUMSEL.WAHANANEWS.CO, MUARA ENIM – Ratusan warga dari berbagai elemen masyarakat yang tergabung dalam Forum Gabungan Masyarakat Peduli Sungai melakukan aksi damai di depan Kantor Bupati Muara Enim, Selasa (5/8/2025).
Massa yang mengenakan atribut kampanye lingkungan dan membentangkan poster tuntutan itu, menuntut pemerintah segera bertindak terhadap pencemaran Sungai Enim yang semakin memprihatinkan.
Baca Juga:
Duduk Perkara Laporan Jokowi soal Tudingan Ijazah Dibeberkan Polda Metro Jaya
Aksi yang berlangsung tertib ini digelar sebagai bentuk kegelisahan masyarakat atas kondisi Sungai Enim yang kini keruh, berbau menyengat, dan diduga kuat tercemar limbah industri. Tak hanya merusak ekosistem, pencemaran ini juga mengancam kesehatan masyarakat yang selama ini bergantung pada aliran sungai tersebut.
Sayangnya, harapan warga untuk menyampaikan langsung aspirasi kepada Bupati Muara Enim pupus. Orang nomor satu di Bumi Serasan Sekundang itu tidak berada di tempat, karena sedang melakukan tugas di luar daerah. Namun ketidakhadiran itu tidak menyurutkan semangat massa untuk menyuarakan tuntutan.
“Kami kecewa, karena Bupati tidak hadir. Tapi perjuangan kami belum selesai. Jika dalam 30 hari tidak ada tindak lanjut yang nyata, kami akan datang kembali dengan jumlah massa yang lebih besar,” tegas Yusrin Denseri, salah satu koordinator aksi di hadapan perwakilan Pemkab Muara Enim.
Baca Juga:
Persoalan Soal Ijazah Masuk Fitnah, Jokowi Pertimbangkan Bawa ke Ranah Hukum
Senada, Hardiansyah, perwakilan massa lainnya, meminta agar pemerintah tidak tinggal diam. Ia menekankan bahwa kondisi air sungai saat ini sangat tidak layak.
“Airnya sudah keruh dan masyarakat jijik melihatnya. Ini tugas bupati untuk menjawab tuntutan kami. Jangan hanya janji, tapi harus ada tindakan konkret,” desaknya.
Aksi massa ini akhirnya diterima oleh Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan, A. Yani Herianto, yang mewakili Bupati Muara Enim. Ia menyampaikan terima kasih atas penyampaian aspirasi yang damai dan menjamin bahwa pemerintah tidak menutup mata terhadap kondisi lingkungan yang ada.