Mengenai pembangunan ini, Herman optimistis interkoneksi ini akan semakin mendukung keberadaan pelabuhan internasional Tanjung Carat, yang rencananya mulai dikerjakan pertengahan tahun ini.
"Makanya, saya yang minta diadakan acara ini sebagai bentuk syukur bahwa kita bisa berbagi. Tanpa sinergi tentu pembagian energi ini tidak bisa terlaksana. Untuk itu kepada semua pihak terkait saya ucapkan terima kasih," paparnya.
Baca Juga:
6 Tersangka Korupsi Tambang Diserahkan Kejati Sumsel ke Kejari Lahat
Sementara itu, Direktur Mega Proyek Energi Baru dan Terbarukan PT. PLN Wiluyo Kusdwiharto mengungkapkan pihaknya mengapresiasi atas kerja sama semua pihak, baik Pemprov Sumsel maupun Pemkab Banyuasin sehingga sistem interkoneksi jaringan kabel laut dapat dikerjakan pada akhir Maret 2022.
Wiluyo menilai pengerjaan ini memiliki tingkat kesulitan sangat tinggi dan tidak mudah, khususnya pada pengerjaan SUTT dan SKTT di area kontur yang ekstrim. Ia pun berharap selesainya pengerjaan ini dapat membawa manfaat bagi semua pihak. Apalagi proyek ini juga merupakan sistem kelistrikan dengan kabel laut terpanjang di Indonesia.
"Untuk itu kami, ucapkan terima kasih kepada Gubernur Sumsel, Bupati Banyuasin dan Forkopimda dan berharap dengan beroperasinya terkoneksi jaringan ini dapat memberikan manfaat besar bagi sistem kelistrikan di Pulau Bangka," katanya.
Baca Juga:
Kasus Pembunuhan dan Pemerkosaan di Palembang: 4 Pelaku di Bawah Umur
"Dengan interkoneksi, kita berharap dapat mengalirkan energi listrik dari sistem kelistrikan Sumatera yang kaya energi hijau ke pulau Bangka," lanjutnya.
Di kesempatan yang sama, Wakil Bupati Banyuasin Slamet Sumosentono juga mengapresiasi atas pengoperasian interkoneksi jaringan kabel laut dengan landing di Tanjung Carat-Muntok Bangka. Ia berharap interkoneksi ini dapat mendorong ekonomi di daerah Sumsel.
"Semoga ini nantinya mampu mendukung pertumbuhan ekonomi dan kecukupan suplai listrik di Sumsel khususnya Banyuasin serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah," ujarnya.[gab]