Sumsel.WahanaNews.co | Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru meresmikan Interkoneksi Jaringan Listrik Kabel Laut Sumatera-Bangka di Tanjung Carat, Desa Sungsang Kabupaten Banyuasin, Selasa (19/4/2022).
Herman menyebut sistem interkoneksi Sumatera-Bangka ini menjadi sistem kelistrikan kabel laut terpanjang di Indonesia.
Baca Juga:
6 Tersangka Korupsi Tambang Diserahkan Kejati Sumsel ke Kejari Lahat
Pembangunan ini juga merupakan pembangunan transmisi kelistrikan dengan kesulitan tingkat tinggi. Melalui pembangunan ini, Herman menyebut kini Sumsel dapat berbagi jaringan listrik ke Provinsi Bangka.
"Ya kita berbagi listrik ke provinsi tetangga, yakni Bangka. Karena selama ini Bangka energi listriknya disuplai Pembangkit Listrik Tenaga Diesel. Gak terbayang berapa mahal biaya operasionalnya. Nah, sekarang ini sudah bisa kita suplai," ujar Herman dalam keterangan tertulis, Kamis (21/4/2022).
Lebih lanjut, Herman menjelaskan pembangunan jaringan listrik interkoneksi 150 kV Sumatera- Bangka ini memang bertujuan untuk mentransfer energi dari Pulau Sumatera ke Pulau Bangka guna memenuhi konsumsi listrik dan meningkatkan mutu pelayanan kepada pelanggannya.
Baca Juga:
Kasus Pembunuhan dan Pemerkosaan di Palembang: 4 Pelaku di Bawah Umur
Herman menambahkan sistem interkoneksi 150 kV Sumatera-Bangka juga akan meningkatkan keandalan sistem listrik di Sumatera-Bangka sekaligus mengoptimalkan potensi Sumsel sebagai lumbung energi.
Ia menambahkan di tahun 2021, Sumsel memiliki sumber listrik dengan kapasitas terpasang pembangkit mencapai 2.101,97 MW dan Daya Mampu Pembangkit sebesar 2082 MW berasal dari 18 pembangkit listrik PLN dan IPP (Independent Power Producer). Adapun rasio elektrifikasi pada tahun 2021 sebesar 99,37% ,serta produksi listrik selama tahun 2021 sebesar 8.005.119,68 MW.
Sementara itu, kebutuhan dan konsumsi listrik Sumsel hanya setengah dari kapasitas pembangkit sehingga masih kelebihan daya sebesar 1.052 MW.
Mengenai pembangunan ini, Herman optimistis interkoneksi ini akan semakin mendukung keberadaan pelabuhan internasional Tanjung Carat, yang rencananya mulai dikerjakan pertengahan tahun ini.
"Makanya, saya yang minta diadakan acara ini sebagai bentuk syukur bahwa kita bisa berbagi. Tanpa sinergi tentu pembagian energi ini tidak bisa terlaksana. Untuk itu kepada semua pihak terkait saya ucapkan terima kasih," paparnya.
Sementara itu, Direktur Mega Proyek Energi Baru dan Terbarukan PT. PLN Wiluyo Kusdwiharto mengungkapkan pihaknya mengapresiasi atas kerja sama semua pihak, baik Pemprov Sumsel maupun Pemkab Banyuasin sehingga sistem interkoneksi jaringan kabel laut dapat dikerjakan pada akhir Maret 2022.
Wiluyo menilai pengerjaan ini memiliki tingkat kesulitan sangat tinggi dan tidak mudah, khususnya pada pengerjaan SUTT dan SKTT di area kontur yang ekstrim. Ia pun berharap selesainya pengerjaan ini dapat membawa manfaat bagi semua pihak. Apalagi proyek ini juga merupakan sistem kelistrikan dengan kabel laut terpanjang di Indonesia.
"Untuk itu kami, ucapkan terima kasih kepada Gubernur Sumsel, Bupati Banyuasin dan Forkopimda dan berharap dengan beroperasinya terkoneksi jaringan ini dapat memberikan manfaat besar bagi sistem kelistrikan di Pulau Bangka," katanya.
"Dengan interkoneksi, kita berharap dapat mengalirkan energi listrik dari sistem kelistrikan Sumatera yang kaya energi hijau ke pulau Bangka," lanjutnya.
Di kesempatan yang sama, Wakil Bupati Banyuasin Slamet Sumosentono juga mengapresiasi atas pengoperasian interkoneksi jaringan kabel laut dengan landing di Tanjung Carat-Muntok Bangka. Ia berharap interkoneksi ini dapat mendorong ekonomi di daerah Sumsel.
"Semoga ini nantinya mampu mendukung pertumbuhan ekonomi dan kecukupan suplai listrik di Sumsel khususnya Banyuasin serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah," ujarnya.[gab]