Sumsel.WahanaNews.co | Sampah yang dihasilkan dari kegiatan rumah tangga, perkantoran, dan berbagai kegiatan usaha serta industri saat ini masih menjadi permasalahan di banyak tempat termasuk di Palembang, Ibu kota Provinsi Sumatera Selatan.
Sampah dari wilayah 18 kecamatan dalam Kota Palembang sekarang ini bisa mencapai 1.000 ton per hari.
Baca Juga:
Sungai di Kota Depok Tercemar, Buih Mengembang Setinggi Badan Orang Dewasa
Sampah tersebut sering menumpuk di tempat pembuangan sementara di sejumlah titik di kawasan permukiman penduduk, pasar, dan perkantoran karena terbatasnya petugas dan armada pengangkut.
Wakil Wali Kota Palembang Fitrianti Agustinda menjelaskan bahwa armada truk yang dimiliki Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) jumlahnya belum proporsional untuk mengangkut sampah tersebut.
"Kota ini hanya memiliki 121 unit truk sampah yang hanya mampu mengangkut berkisar 700-800 ton sampah per hari atau sekitar 200 ton tidak terangkut ke tempat pembuangan akhir (TPA)," ujarnya.
Baca Juga:
GMPR Riau Duga Ada Kongkalikong Pemerintah dan Perusahaan Sawit Soal Lahan
Melihat permasalahan sampah tersebut, perlu dicarikan solusi dengan melakukan pembinaan kepada warga Bumi Sriwijaya untuk mengolah sampah menjadi barang bermanfaat dan memiliki nilai ekonomi. Dengan pengolahan sampah tersebut diharapkan jumlah sampah yang dibuang ke tempat pembuangan sementara dan TPA menjadi berkurang, sehingga diharapkan tidak ada lagi sampah yang menumpuk karena tidak terangkut armada dan petugas DLHK.
Untuk mengolah sampah, pihaknya mengajak warga di Ibu kota Provinsi Sumatera Selatan itu menggalakkan kegiatan daur ulang sampah guna mengatasi masalah sampah yang jumlahnya terus meningkat.
"Pengembangan kegiatan daur ulang sampah terus didorong untuk menciptakan lingkungan bersih dan memberikan penghasilan tambahan bagi warga," ujarnya.