Sementara, Dosen Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya, Profesor Benyamin Lakitan mengatakan, untuk mengoptimalkan lahan perkarangan rumah bisa dilakukan dengan cara pengembangan pemanfaatannya.
Pengembangan pemanfaatan lahan perkarangan rumah untuk meningkatkan ketahanan pangan masyarakat dengan konsep optimalisasi pertanian perkotaan (urban farming) seperti yang dilakukannya di Ibu kota Provinsi Sumsel itu melalui pola penanaman tiga kegiatan dalam satu petak lahan (3 in 1).
Baca Juga:
Jelang Idul Adha, DKPP Sumsel Jamin Hewan Kurban Bebas PMK
"Perkembangan pembangunan di Palembang mengakibatkan lahan untuk budi daya pertanian semakin terbatas, oleh karena itu perlu disiasati dengan pengembangan kegiatan optimalisasi lahan yang tersedia untuk urban farming," ujarnya.
Pengembangan kegiatan optimalisasi lahan perkotaan yang semakin sempit/terbatas untuk urban farming yang dilakukan bersama mahasiswa atau kelompok milenial itu dengan membuat beberapa kegiatan di satu petak lahan.
Awalnya, lahan perkarangan rumah yang terbatas dimanfaatkan untuk budi daya ikan, aneka jenis tanaman sayuran dan obat-obatan.
Baca Juga:
Dorong Petani Muda, Pemprov Sumsel Lakukan Proses Regenerasi Petani Lansia
Kemudian, dilakukan pengembangan kegiatan dengan cara sebagian lahan yang ada kolam ikannya digunakan untuk budidaya ikan lele, nila, dan betok yang di atasnya juga dimanfaatkan untuk tanaman sayuran, obat-obatan herbal, dan cabai dengan teknologi rakit apung memanfaatkan botol bekas serta bambu yang bisa dengan mudah ditemukan di kawasan permukiman.
Kegiatan urban farming itu sekarang ini dikembangkan dengan cara tiga lapis/kegiatan dalam satu tempat (3 in 1) yakni lahan yang ada kolam ikannya digunakan untuk budidaya ikan di atasnya juga dimanfaatkan untuk tanaman sayuran dan cabai dengan teknologi rakit apung dan kerangka rambat sehingga bisa digunakan untuk budidaya tanaman sayuran seperti oyong dan buah-buahan seperti anggur dan melon yang pertumbuhannya merambat.
"Melalui optimalisasi lahan pertanian perkotaan itu, diharapkan lahan yang luasnya terbatas tetap bisa menghasilkan bahan pangan secara maksimal untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari masyarakat bahkan dapat dijual ke tetangga dan pasar sebagai usaha sampingan keluarga," pungkas Benyamin.[mga]