Sumsel.WahanaNews.co | Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan mengawal petani padi untuk meningkatkan produktivitas lahan karena saat ini masih di kisaran 5,2 ton gabah kering giling per hektare.
Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru di Palembang, Jumat (25/3/2022), mengatakan, pengawalan itu dilakukan dengan merealisasikan beragam program sektor pertanian, mulai dari pembiayaan hingga bantuan alat mesin pertanian.
Baca Juga:
Polda Kalsel Berhasil Selamatkan 463.299 Petani dari Peredaran Pupuk Ilegal
Kemudian, pengawalan yang sebenarnya juga dilakukan melalui pendampingan dari tenaga Pendamping Peningkatan Ekonomi Pertanian (PPEP), yang mana Sumsel sudah mengangkat sebanyak 1.400 orang sejak dua tahun lalu untuk sudah disebar ke daerah-daerah sentra produksi.
“Di Jawa sudah bisa 9 ton GKG per hektare, sementara kita masih 5-6 ton GKG per hektare, artinya ada yang salah di sini. Mereka (petani) perlu pengawalan,” kata gubernur.
Ia mengatakan petani tentunya tidak mempunyai banyak waktu untuk menganalisa kesalahannya sehingga cara paling praktis yakni memberikan pendampingan.
Baca Juga:
Kekeringan Ancam Panen Padi di Labura, Petani Terancam Rugi
"Petani diajak untuk bersemangat menggunakan metode-metode baru berkaitan dengan pemupukan, teknologi pertanian, dan lainnya. Dan ini, merupakan tugas dari PPEP," kata dia.
Petugas PPEP juga mempermudah petani untuk mengakses beragam program pemerintah, seperti pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR), pupuk subsidi hingga asuransi lahan pertanian.
Mereka juga terhubung ke perbankan karena menjadi agen laku pandai Bank Sumsel Babel, yakni bank yang ditugasi pemerintah untuk menyalurkan KUR sektor pertanian.