Sadaga (30) pedagang sembako di Pasar Sekip Ujung Jalan Ampibi, Kecamatan Kemuning mengatakan, harga minyak curah sebelumnya senilai Rp17.000 - Rp19.000 naik menjadi Rp20.000 per liter sejak dua bulan yang lalu.
"Saat ini senilai Rp20.000 per liter," ujarnya.
Baca Juga:
Destinasi Hits Terbaru Indonesia, 5.000 Wisatawan Serbu IKN Setiap Hari
Karena tidak ada kepastian harga tersebut, lanjutnya, ia memutuskan untuk tidak lagi menjual minyak goreng curah hanya cukup minyak dalam kemasan.
"Tidak lagi jual curah selain karena ribet kemudian untungnya kecil ditambah harganya terus naik. Sekarang cuma jual minyak kemasan meski untungnya rendah, yakin hanya sementara saja," ujarnya.
Dengan begitu, ia berharap, pemerintah dan instansi terkait bisa segera mengatasi kenaikan harga minyak goreng itu sehingga tidak membebani pedagang khususnya yang skala kecil.
Baca Juga:
Netanyahu Tawarkan Rp79 Miliar untuk Bebaskan Satu Sandera di Gaza
Kepala Dinas Perdagangan Sumsel Ahmad Rizali mengatakan, pemerintah sudah merespon kenaikan harga minyak goreng tersebut dengan meluncurkan pasar minyak goreng murah disejumlah pasar tradisional di Kota Palembang.
"Minyak goreng kemasan yang dijual di pasar murah itu dibandrol senilai Rp14.000 per liter. Harga tersebut lebih murah dibandingkan minyak goreng yang saat ini dijual dipasaran," kata dia.
Pasar minyak goreng murah ini diselenggarakan di sembilan pasar tradisional di Palembang. Selama sembilan hari mulai dari Selasa sampai dengan Kamis (30/12) bekerja sama dengan mitra distributor minyak goreng nasional.