Luhut menegaskan bahwa selama ini justru dirinya mengeluarkan banyak uang untuk membantu ketersediaan PCR di Indonesia.
Dia berulang kali mengatakan bahwa tidak pernah mengambil keuntungan dari alat tes PCR yang harganya mahal pada masa pandemi.
Baca Juga:
Resmikan Bandara Dhoho Kediri, Luhut: Bandara Pertama yang Dibangun Tanpa APBN
"Untuk apa saya (mengambil keuntungan)? Ded, aku itu keluar duit. PT GSI itu kan dibuat oleh Arsjad dan teman-temannya, orang-orang super kaya, lebih kaya dari saya. Mereka membuat itu (PT GSI) untuk kemanusiaan," ujar Luhut.
"Saya sama sekali tidak ada (keuntungan). Bisa diaudit," ujarnya.
Luhut mempersilakan bagi pihak yang ingin mengaudit perusahaannya dengan keterlibatan dirinya yang diduga mengambil keuntungan dari bisnis PCR.
Baca Juga:
Luhut Pandjaitan: Pabrik di Jakarta Dipasang Sensor Deteksi Gas Kurangi Polusi Udara
Mengenai keikutsertaannya dalam perusahaan PT GSI, Luhut menjelaskan bahwa dirinya membantu terkait pengadaan genom sequencing, alat PCR, dan lain sebagainya.
Kemudian Luhut mengarahkan agar uang bantuan diambil dari uang perusahaannya sendiri.
"Itu awalnya kan Seto, deputi saya, mengatakan kepada saya, 'Pak, bagaimana kalau kita bantu saja pengadaan genom sequencing, alat-alat dan sebagainya?' Ya udah, To, minta aja sama CEO perusahaan saya, karena saya tidak aktif lagi di situ," ujarnya.