Sumsel.WahanaNews.co | Publik belakangan mempertanyakan mengapa polymerase chain reaction (PCR) bisa turun harga, dari yang mulanya mencapai jutaan rupiah saat awal pandemi.
Bahkan, nama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, sempat menjadi perbincangan karena dikaitkan dugaan mengambil keuntungan dari “bisnis” alat tes PCR.
Baca Juga:
Resmikan Bandara Dhoho Kediri, Luhut: Bandara Pertama yang Dibangun Tanpa APBN
Menjawab isu tersebut, Luhut memberikan penjelasannya melalui Podcast “Close The Door” milik Deddy Corbuzier.
Luhut dengan tegas mengatakan bahwa dirinya tidak pernah mengambil keuntungan dari tes PCR selama pandemi saat ini.
Bahkan, Luhut juga menjelaskan duduk perkara alasan mengapa harga PCR bisa hingga jutaan, namun turun harga menjadi Rp 275.000 di Jawa-Bali dan Rp 300.000 di luar Jawa-Bali.
Baca Juga:
Luhut Pandjaitan: Pabrik di Jakarta Dipasang Sensor Deteksi Gas Kurangi Polusi Udara
Kata Luhut Soal Harga PCR Mahal ke Murah
Dia menceritakan awal mula mengapa harga PCR bisa mahal pada waktu itu hingga bisa semurah sekarang.