Rotasi Bumi memang tidak stabil, kadang berputar lebih lambat atau bahkan lebih cepat seperti terjadi pada 2020. Sehingga, untuk perhitungan waktu yang lebih presisi, para ilmuwan memilih untuk menggunakan jam atom ketimbang bergantung pada putaran rotasi Bumi.
Pada 2020, rotasi Bumi lebih cepat hingga memecahkan rekor hari terpendek sebelumnya, yang ditetapkan pada 2005 sebanyak 28 kali, seperti dikutip Space.
Baca Juga:
Status Kaldera Jangan Sampai Dicabut dari Kawasan Otorita Danau Toba, MARTABAT Prabowo-Gibran Desak Pemerintah Pusat dan Pemprov Sumut Segera Penuhi Peringatan Keras UNESCO
Hari terpendek terjadi pada 19 Juli 2020, ketika planet Bumi menyelesaikan rotasinya 1,4602 milidetik lebih cepat dari rata-rata 86.400 detik.
Saat ini, menurut Time and Date, putaran Bumi kian melambat. Paruh pertama tahun 2021 masih berlangsung cepat, dengan rata-rata lama hari mencatat waktu 0,39 milidetik lebih sedikit daripada tahun 2020. Namun dari 1 Juli hingga 30 September, hari-hari makin panjang dengan rata-rata menjadi 0,05 milidetik dibandingkan tahun 2020.
Berikut sejumlah efek perlambatan rotasi Bumi:
Baca Juga:
Covid-19 Naik Tajam di Thailand, Kemenkes Ingatkan WNI Jangan Lengah
1. Ledakan jumlah oksigen di atmosfer
Peneliti menemukan efek perlambatan rotasi Bumi berkaitan dengan penambahan kadar oksigen di atmosfer 2,4 miliar tahun lalu.