SUMSEL.WAHANANEWS.CO, Lahat --Bupati Lahat, Bursah Zarnubi tersulut emosi dan meninggalkan ruangan saat digelar audiensi dengan Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) Gerakan Mahasiswa dan Pemuda (Gemapela) Lahat, dikediaman pribadi Bursah Zarnubi di Talang Jawa Utara, Kamis (13/3/2025).
Audiensi yang diadakan antara Bupati Lahat dengan Ormas Gemapela tersebut menindaklanjuti aksi unjuk rasa yang digelar Ormas Gemapala di Kantor Pemerintahan Kabupaten Lahat selama dua hari berturut-turut, dengan tuntutan penyelesaian sejumlah persoalan yang mereka nilai belum mendapat perhatian yang serius dari pemerintah Lahat, salahsatu yang dipersoalkan adalah Pembuatan Peta Desa.
Baca Juga:
6 Tersangka Korupsi Tambang Diserahkan Kejati Sumsel ke Kejari Lahat
Awalmula pertemuan berlangsung kondusif, Bursah Zarnubi yang belum genap sebulan menjabat sebagai bupati Lahat menyatakan pihaknya membutuhkan waktu satu minggu untuk menindaklanjuti tuntutan Gemapela.
"Beri kami waktu untuk mempelajari tuntutan kalian," pinta Zarnubi yang didampingi kepala Inspektorat dan perwakilan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa .
Ditengah berlangsungnya diskusi yang cukup memanas, Bupati Bursah Zarnubi tersulut emosi karena desakan dan ucapan dari juru bicara Gemapela, Sundan Wijaya Bahari.
Baca Juga:
TNI Dirikan Posko Bencana dan Dapur Umum Bantu Warga Jarai Lahat
" Kalau persoalan ini mau selesai, beri kami waktu satu Minggu. Kalau tidak mau berperang dengan pemerintah," ucapnya penuh emosi.
Ketegangan semakin memuncak saat Bupati Bursah Zarnubi menunjukkan sikap tegas sambil berdiri, " Saya tidak takut dan tidak perlu memaksa saya, kita serahkan saja dengan Aparat Penegak Hukum," tegas bupati sambil meninggalkan ruang pertemuan.
Sementara itu juru bicara Gemapela, Sundan Wijaya Bahari menanggapi pernyataan Bupati Bursah Zarnubi pihaknya siap berperang apabila pemerintah zolim, namun jika pemerintahnya bersih harus didukung.
"Kalau pemerintahnya zolim kami siap perang pak, tapi kalau pemerintahnya bersih kami dukung," kilah Sundan.
Setelah audiensi menemui jalan buntu, belum ada pernyataan resmi dari kedua pihak, baik Pemerintah Kabupaten Lahat maupun Ormas Gemapala. [Redaktur ; Jepriadi]