BPP yang rendah mendorong komitmen UPDK Minahasa mengoptimalkan PLTP Lahendong hingga 24 jam setiap hari.
Pembangkit ini juga terbukti ramah lingkungan dengan emisi karbon rendah, yaitu 75 gram per kWh.
Baca Juga:
Langit Dikuasai Drone, Indonesia Bersiap Hadapi Era Perang Tanpa Awak
Dibandingkan pembangkit listrik dari sumber energi terbarukan lainnya, seperti hidro, bayu, dan surya, PLTP bersifat andal dan stabil.
Faktor kapasitas pembangkit jenis ini mencapai 90-95 persen.
Selain itu, produksi listrik dari PLTP tidak terpengaruh pergerakan harga komoditas energi primer, seperti gas alam, minyak bumi, dan batubara.
Baca Juga:
Jaga Kedaulatan Maritim, KRI Parang 647 Paksa Kapal Vietnam Putar Arah
Faktor cuaca juga tidak menghambat operasional PLTP. [non]