Sumsel.WahanaNews.co | PT Bukit Asam Tbk (PTBA), anggota dari Holding BUMN Pertambangan MIND ID, sepanjang semester I 2022 membukukan laba bersih sebesar Rp6,2 triliun, naik 246% dibanding periode serupa di tahun lalu yang senilai Rp1,8 triliun. Pencapaian laba bersih didukung dengan pendapatan sebesar Rp18,4 triliun, meningkat 79% dibanding periode yang sama tahun lalu.
Total aset perusahaan per 30 Juni 2022 sebesar Rp35,9 triliun, sementara per 31 Desember 2021 sebesar Rp36,1 triliun. kenaikan kinerja ini didorong oleh pemulihan ekonomi global maupun nasional yang meningkatkan permintaan batu bara, serta kenaikan harga batu bara yang signifikan.
Baca Juga:
PLN dan PTBA Rampingkan Dampak Lingkungan Tambang Lewat Inovasi Ini
“Mengedepankan cost leadership di setiap lini perusahaan, Perseroan menerapkan efisiensi berkelanjutan secara optimal,” kata Arsal Ismail, Direktur Utama Bukit Asam, Jumat (26/8).
Total produksi batu bara PTBA selama Semester I 2022 mencapai 15,9 juta ton, meningkat 20% dibanding Semester I 2021 yang sebesar 13,3 juta ton. Sedangkan penjualan batu bara PTBA per Semester I 2022 sebanyak 14,6 juta ton, tumbuh 13% secara tahunan.
PTBA, PT Pertamina (Persero), dan Air Products & Chemicals Inc (APCI) telah menggelar groundbreaking proyek hilirisasi batu bara menjadi dimetil eter (DME) pada 24 Januari 2022 di Kawasan Industri Tanjung Enim, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan.
Baca Juga:
Direktur Utama PLN Sebut Transformasi FABA Upaya Capai ZNE 2060
Dengan utilisasi 6 juta ton batu bara per tahun, proyek ini dapat menghasilkan 1,4 juta DME per tahun untuk mengurangi impor LPG sebesar 1 juta ton per tahun.
PTBA juga mengembangkan PLTU Mulut Tambang Sumsel-8 berkapasitas 2×620 MW yang dibangun melalui PT Huadian Bukit Asam Power (PT HBAP) sebagai Independent Power Producer (IPP). PT HBAP merupakan konsorsium antara PTBA dengan China Huadian Hongkong Company Ltd. Progres pembangunan proyek PLTU yang nantinya membutuhkan 5,4 juta ton batu bara per tahun ini telah mencapai penyelesaian konstruksi sebesar 96,75%.
“Pembangkit listrik ini diharapkan dapat mulai beroperasi pada tahun 2022 ini,” ujar Arsal Ismail.