SUMSEL.WAHANANEWS.CO,Muara Enim - Siapa sangka, di balik perbukitan hijau Kecamatan Tanjung Agung, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan (Sumsel) tersimpan potensi wisata baru yang tak hanya segar di lidah tapi juga segar di mata dan hati. Adalah Desa Tanjung Karangan, sebuah desa kecil yang kini bersinar lewat Agrowisata Petik Melon Golden Premium. Dengan konsep yang unik dan kekinian, tempat ini digadang-gadang bakal jadi next big thing di dunia pariwisata Muara Enim.
Berada sekitar satu jam perjalanan dari pusat kota Muara Enim atau sekitar 3 jam perjalanan darat dari Kota Palembang, Agrowisata Petik Melon ini dikembangkan oleh Zailani, Founder dari Jaya BA Farm, dia tokoh lokal yang penuh inovasi. Dulunya hanyalah lahan tidur, kini telah berubah jadi kebun melon modern seluas 1,5 hektare yang dikelola dengan teknik hidroponik. Namun daya tarik utamanya bukan sekadar melon melainkan pengalaman memetik langsung buah manis dari pohonnya, selfie di tengah kebun, hingga belajar tentang pertanian ramah lingkungan.
Baca Juga:
Kajari Muara Enim Tegas: Tak Ada Tempat Bagi Koruptor, Tak Ada Ampun Bagi yang Terlibat
“Kalau biasanya wisatawan datang untuk lihat gunung, air terjun, atau danau, di sini mereka datang untuk merasakan sendiri bagaimana rasanya jadi petani melon. Tapi bukan sembarang melon, ini jenis golden premium. Rasanya manis, bentuknya cantik, dan jadi favorit untuk oleh-oleh,” kata Zailani, Jumat (11/7/2025).
Daya tarik wisata ini bukan hanya cocok untuk keluarga, pelajar, atau pecinta alam, tapi juga para pemburu konten media sosial. Spot-spot kebun yang rapi, suasana desa yang alami, dan buah melon yang menggoda jadi bahan konten Instagram yang aesthetic dan engaging.
Setiap panen, dari 300 titik tanam, bisa menghasilkan hingga 1 ton melon. Dengan harga jual Rp35.000 per kilogram, pendapatan dari satu masa tanam bisa menyamai gaji bulanan pegawai kota. “Bayangkan kalau ini dikembangkan jadi sentra agrowisata regional. Potensinya luar biasa,” ujar Zailani.
Baca Juga:
Santunan Kematian Naik, Pemkab Muara Enim Pastikan Perlindungan Sosial Lebih Baik bagi Warganya
Tak hanya menggerakkan ekonomi desa, agrowisata ini juga jadi jawaban atas masalah sosial. Banyak warga yang sebelumnya bekerja di pertambangan ilegal kini beralih ke dunia pertanian modern yang lebih aman dan bermartabat. “Kami ingin buktikan, desa juga bisa keren, modern, dan mandiri,” tambahnya.
Program ini juga didukung penuh oleh PT Bukit Asam Tbk (PTBA) lewat inisiatif DESA IMPIAN, yang bertujuan mendorong transformasi desa menjadi pusat pertumbuhan berkelanjutan.
“Dengan energi tanpa henti, kami hadir mendorong para local hero seperti Zailani untuk menciptakan perubahan,” ujar Dedy Saptaria Rosa, VP Sustainability PTBA, dalam keterangan resminya.