SUMSEL.WAHANANEWS.CO, Muara Enim – Komitmen PT Pamapersada Nusantara (PAMA) Cluster Sumatera Selatan Bukit Asam (SSBA) dalam mendukung kemajuan pendidikan, khususnya dalam bidang lingkungan hidup, kembali ditunjukkan lewat dukungan nyata terhadap program Adiwiyata. Sebagai kontraktor dari PT Bukit Asam Tbk, PAMA tak hanya fokus pada operasional pertambangan, namun juga aktif mendorong terwujudnya sekolah-sekolah peduli dan berbudaya lingkungan melalui skema binaan.
Gandeng Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Sumatera Selatan, PAMA SSBA menggelar Pelatihan Guru dan Sosialisasi Aplikasi Adiwiyata tingkat Nasional dan Mandiri. Kegiatan ini merupakan bagian dari Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah (GPBLHS), yang bertujuan meningkatkan kapasitas para pendidik dalam menanamkan nilai-nilai pelestarian lingkungan sejak dini.
Baca Juga:
Usai RUPS, PT Bukit Asam Tbk Lakukan Perombakan Besar Direksi dan Komisaris
Pelatihan itu dilaksanakan di SDN 21 Kecamatan Lawang Kidul Kabupaten Muara Enim diikuti 18 sekolah Adiwiyata binaan. Beberapa di antaranya yakni MAN Muara Enim, MTsN 2 Muara Enim, SMPN 2 Lawang Kidul, serta sejumlah SD di Kecamatan Lawang Kidul, Muara Enim, Tanjung Agung, dan Ujan Mas.
Acara dihadiri Kepala Seksi Perundang-undangan dan Peran Serta Masyarakat DLH Provinsi Sumsel, Dela Agusnaini, SH., M.Si, CSR Officer PT PAMA Joko Budi Santoso, S.Hut, Kepala SDN 21 Lawang Kidul Santi Aryani, S.Pd.I, Korwil Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lawang Kidul Agus Rijantho, Pembina Adiwiyata Kabupaten Muara Enim Rustiawati, S.Pd, dan K3S Lawang Kidul Dra Tatty Frianty dan Riza Yustanti, S.Pd., MM, serta para guru dan operator sekolah.
Dela Agusnaini menjelaskan pentingnya penguatan kapasitas guru dan operator dalam pengisian Aplikasi Adiwiyata yang kini menjadi salah satu indikator penting menuju predikat Adiwiyata Nasional dan Mandiri.
Baca Juga:
Perusahaan Batubara Beroperasi di Muara Enim Wajib Memberikan Kontribusi Untuk Membangun Dearah
“Aplikasi ini merupakan sistem informasi yang mendokumentasikan seluruh aktivitas lingkungan di sekolah, mulai dari perencanaan hingga evaluasi. Sekolah harus menunjukkan bukti nyata seperti sanitasi yang baik, drainase fungsional, hingga inovasi lingkungan yang berbeda dari sebelumnya,” ujar Dela, Senin (16/6/2025).
Pihak PAMA pun menegaskan komitmennya dalam mendukung penuh sekolah binaan untuk melangkah lebih jauh.
“Kami percaya bahwa pendidikan lingkungan yang dimulai dari sekolah akan membentuk generasi yang sadar dan peduli pada keberlanjutan bumi,” ujar CSR Officer PT PAMA, Joko Budi Santoso.