WahanaNews-Sumsel | Emiten tambang batu bara PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) bakal mendulang lebih banyak cuan pada tahun ini, dengan segera rampungnya sejumlah proyek baru seperti pembangkit listrik mulut tambang.
PLTU Mulut Tambang Sumsel-8 berkapasitas 2x620 MW merupakan proyek strategis PTBA dengan nilai mencapai US$1,68 miliar. PLTU ini merupakan bagian dari proyek 35.000 MW dan dibangun oleh PTBA melalui PT Huadian Bukit Asam Power (PT HBAP) sebagai Independent Power Producer PT HBAP merupakan konsorsium antara PTBA dengan China Huadian Hongkong Company Ltd.
Baca Juga:
Ratu Batu Bara Tan Paulin Diperiksa KPK di Kasus Rita Widyasari
Progres pembangunan proyek PLTU yang nantinya membutuhkan 5,4 juta ton batu bara per tahun ini telah mencapai penyelesaian konstruksi sebesar 96,57 persen.
"Pembangkit listrik ini diharapkan bisa beroperasi penuh secara komersial pada tahun 2022 ini," jelas Apollonius Andwie, Sekretaris Perusahaan PTBA dalam siaran pers, Rabu (18/5/2022).
PLTU Sumsel 8 memanfaatkan teknologi PLTU ramah lingkungan supercritical. PLTU juga menerapkan teknolgi flue gas desulfurization (FGD) yang berfungsi meminimalisasi sulfur dioksida (SO2) dari emisi gas buang PLTU.
Baca Juga:
Mau Cuan? Simak Saham Potensial yang Bisa Dikoleksi Pekan Ini
Selain proyek tersebut, ada proyek pengembangan sasifikasi batu bara yang masuk menjadi Proyek Strategis Nasional), di antaranya Hilirisasi Gasifikasi Batu Bara di Tanjung Enim dan Kawasan Industri-Bukit Asam Coal Based Industrial Estate (BACBIE), Tanjung Enim.
PTBA, Pertamina, dan Air Products & Chemicals Inc (APCI) telah menggelar groundbreaking proyek hilirisasi batu bara menjadi dimetil eter (DME) pada 24 Januari 2022 di Kawasan Industri Tanjung Enim, Kabupaten Muara Enim, Sumatra Selatan.
Kegiatan ini diresmikan langsung oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, dengan mendatangkan investasi asing dari APCI sebesar US$2,3 miliar atau setara Rp32,9 triliun.