SUMSEL.WAHANANEWS.CO. Pagar Alam — Kota Pagar Alam genap berusia 24 tahun pada Sabtu, 21 Juni 2025. Perayaan hari jadi tahun ini terasa istimewa, tidak hanya karena rapat paripurna istimewa DPRD digelar pada Senin 23 Juni 2025, tetapi juga karena makna mendalam yang diusung lewat tema: “Bekerja dengan Hati untuk Pagar Alam Serame.”
Dengan penuh semangat, masyarakat dan pemerintah daerah menyambut momen bersejarah ini sebagai titik refleksi dan tekad baru untuk membangun kota yang lebih baik, adil, nyaman, dan berkelanjutan, dengan menjadikan hati nurani sebagai kompas dalam setiap pengambilan kebijakan.
Baca Juga:
Jelang Kejurnas Grasstrack, Gubernur Deru Pastikan Arena JSC Siap Tuan Rumah
Ketua DPRD Kota Pagar Alam, Jenny Sandiyah, membuka Rapat Paripurna Istimewa dalam rangka HUT ke-24 dengan ajakan inspiratif kepada seluruh masyarakat dan pemangku kepentingan.
“Mari kita jadikan hari bersejarah ini sebagai momentum memperkuat komitmen membangun kota dengan mengedepankan hati nurani. Kita ingin Pagar Alam menjadi kota yang adil, nyaman, dan manusiawi bagi semua,” ucapnya penuh semangat.
Kejutan datang dari Gubernur Sumatera Selatan, Herman Deru, yang hadir langsung dan membawa oleh-oleh spesial berupa Bantuan Gubernur senilai Rp35 miliar. Dana ini dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur serta pelestarian lingkungan, mendukung Pagar Alam sebagai kota energi hijau.
Baca Juga:
Sumsel Pacu Cetak Sawah, Gubernur Herman Deru Optimis Sumbang Besar untuk Ketahanan Pangan Nasional
“Pagar Alam adalah satu-satunya daerah di Indonesia yang pasokan listriknya dari energi terbarukan. Ini bukti nyata komitmen terhadap kelestarian alam. Bantuan Rp35 miliar ini bukan janji, sudah saya bawa langsung hari ini,” ujar Herman Deru, disambut tepuk tangan meriah hadirin.
Wali Kota Pagar Alam, Ludi Oliansyah, mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersatu dan bekerja dengan hati dalam membangun kota. Tema HUT tahun ini menurutnya menjadi cerminan dari semangat gotong royong dan cinta terhadap tanah kelahiran.
“Angka 24 bukan sekadar angka. Ia adalah pengingat akan sejarah dan budaya kita. Lampik Empat Merdike Due di Bumi Besemah, inilah akar yang menumbuhkan tekad kita menuju Pagar Alam yang sejahtera dan membanggakan,” katanya penuh semangat.