SUMSEL.WAHANANEWS.CO,Muara Enim - Upaya PT Pamapersada Nusantara (PAMA) dalam mengintegrasikan program keberlanjutan di wilayah operasional kembali menuai hasil konkret. Desa Harapan Jaya, Kecamatan Muara Enim, berhasil meraih penghargaan Program Kampung Iklim (Proklim) Kategori Utama tingkat nasional, setelah menjalani pembinaan lingkungan secara intensif dan berkelanjutan bersama PAMA.
Penghargaan tersebut menjadi capaian tertinggi dalam skema Proklim nasional dan hanya diberikan kepada desa yang dinilai mampu mengimplementasikan aksi adaptasi serta mitigasi perubahan iklim secara konsisten, mandiri, dan terukur. Keberhasilan Desa Harapan Jaya tidak terlepas dari peran strategis PAMA sebagai mitra pembina yang hadir bukan sekadar sebagai penyandang dana, melainkan sebagai penggerak perubahan perilaku masyarakat.
Baca Juga:
RMK Energy Siap Layani Tiga Pelanggan Baru di Muara Enim 2026, Transisi Logistik Batubara Masuki Babak Baru
Sejak awal pendampingan, PAMA mengarahkan program Corporate Social Responsibility (CSR) berbasis lingkungan pada penguatan kapasitas warga. Mulai dari edukasi pengelolaan sampah terpadu, pengembangan bank sampah, pemanfaatan lahan pekarangan melalui pertanian ramah iklim, konservasi air, hingga penguatan kelembagaan desa dalam menyusun rencana aksi iklim berbasis kebutuhan lokal.
Kepala Desa Harapan Jaya, Trimo, menilai pendekatan PAMA berbeda dengan pola pembinaan konvensional.
“PAMA tidak hanya memberi bantuan fisik, tetapi juga mengubah pola pikir masyarakat kami. Pendampingan teknis yang berkelanjutan membuat warga memahami bahwa menjaga lingkungan bukan proyek sesaat, tetapi kebutuhan jangka panjang,” ujarnya, Senin (29/12/2025).
Baca Juga:
Peduli Bencana Sumatera, Yayasan Generasi Rabbani Muara Enim Salurkan Alkes dan Donasi Rp175 Juta
Sementera itu, Dept Head CSR PAMA, Agung Hari Kusuma, menegaskan bahwa keberhasilan ini merupakan bagian dari strategi besar perusahaan dalam mengintegrasikan praktik pertambangan dengan pembangunan berkelanjutan di wilayah operasional.
“Penghargaan Proklim Utama ini menjadi validasi bahwa sinergi antara industri tambang dan masyarakat mampu melahirkan dampak nyata. Ke depan, kami akan memperluas pembinaan desa Proklim di Kabupaten Muara Enim agar semakin banyak desa yang tangguh menghadapi perubahan iklim,” katanya.
Dukungan juga datang dari Pemerintah Kabupaten Muara Enim. Bupati Muara Enim menyampaikan apresiasi atas kontribusi PAMA dalam memperkuat agenda lingkungan daerah.
“Kolaborasi ini harus menjadi role model. Dunia usaha memiliki peran krusial dalam membantu desa membangun ketahanan iklim. Kami berharap pola kemitraan seperti ini dapat direplikasi di desa-desa lain di Bumi Serasan Sekundang,” ujarnya.
Keberhasilan Desa Harapan Jaya menjadi sinyal kuat bahwa sektor pertambangan nasional tidak hanya dituntut mengejar target produksi, tetapi juga harus tampil sebagai motor penggerak transisi menuju pembangunan rendah karbon. Melalui pendekatan pembinaan yang terukur dan berkelanjutan, PAMA menegaskan posisinya sebagai pelaku industri yang adaptif terhadap tantangan perubahan iklim, sekaligus mitra strategis pemerintah dalam membangun desa-desa tangguh iklim di Indonesia.
(Redaktur: Hendrik isnaini R)