Sumsel.WahanaNews.co | Menjawab kebutuhan pelanggan akan kontinuitas kelistrikan khususnya warga Kabupaten Kaur Bengkulu.
PLN bersama Kementrian Koordinator Bidang Kemaritiman & Investasi dan Jajaran Forkopimda Provinsi Bengkulu mengadakan rapat teknis pembahasan realisasi pembangunan tersebut di Aula PLN UIP Sumbagsel, Selasa (31/5/2022).
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Turut hadir Asdep Infrastruktur Dasar kemenkomarves DR Ir. Rahman Hidayat, M.Eng, VP Dalkon Sumatera Kalimantan & Sulawesi I Nyoman Surdjana, Jajaran pemerintah Provinsi Bengkulu maupun pemerintah Kabupaten Kaur, Kejaksaan Tinggi Bengkulu, GM PLN UIW S2JB beserta jajaran serta GM PLN UIP SBS selaku tuan rumah yang menginisiasi rapat teknis.
Tugas pokok UIP Sumbagsel adalah membangun infrastruktur mulai dari fase perencanaan, perizinan, konstruksi dan pengujian transmisi pada sisi hulu untuk kemudian diserahkan pengelolaan ke PLN UIW S2JB disisi hilirnya.
Untuk itulah, perlu dilaksanakan sinergi dan koordinasi antara pemerintah, forkopimda dan PLN dalam setiap prosesnya.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
GM PLN UIW S2JB Bambang Dwiyanto mengatakan bahwa tantangan kehandalan kelistrikan di Kabupaten Kaur salah satunya adalah bentangan panjang jaringan listrik rentan gangguan.
Karena topologi daerah pantai dan jalur pohon produktif warga terlebih lagi jarak gardu induk Manna yang mensupply Kabupaten dengan 32 ribu pelanggan ini sejauh 80 KM, untuk itulah perlu segera mempercepat pembangunan gardu induk 150kV Manna-Bintuhan.
SRM Distribusi Reny Wahyu menambahkan bahwa berdasarkan data penyebab gangguan di Kaur 72 % nya berasal dari pohon.
"Secara teknis daya mampu supply sebesar 26 MVA dengan beban puncak Kabupaten Kaur sebesar 13.6 MVA, masalah bukan berasal dari kebutuhan akan supply nya namun panjang jaringan listrik yang terbentang sepanjang 115 kMS di pesisir pantai menyulitkan pemulihan per segmen apabila terjadi gangguan, butuh waktu 1 jam 45 menit menuju lokasI," ujarnya.
Lanjutnya penggunaan teknologi SCADA di titik-titik tertentu sebagai otomotisasi kontrol jaringan akan dipersiapkan guna mendukung peningkatan kehandalan jaringan listrik di Kabupaten Kaur.
Menutup paparan Eko Rahmiko selaku SRM Komunikasi & Pentanahan PLN UIP SBS menjelaskan progres teknis pembangunan SUTT 150 kV GI Bintuhan mulai dari pembebasan lahan tapak tower, perizinan sampai dengan penyediaan Ruang Bebas ROW.[gab]