Atmosfer kemeriahan terasa sejak sore hari. Ribuan pengunjung memadati area Lapangan Karang Asam. Lampu-lampu hias, panggung megah, hingga suguhan tarian kolosal dengan nuansa budaya lokal menjadi magnet yang memukau penonton. Sorak sorai masyarakat semakin menegaskan bahwa KAF bukan hanya milik Muara Enim, tetapi juga Sumatera Selatan bahkan Indonesia.
Dengan berlangsungnya festival dari 3 hingga 7 September 2025 ini, Muara Enim menunjukkan keseriusannya dalam menempatkan diri sebagai destinasi wisata budaya dan ekonomi kreatif. Jika dikelola konsisten dan berkesinambungan, bukan mustahil Muara Enim kelak dikenal bukan hanya sebagai daerah tambang dan energi, melainkan juga sebagai ikon wisata budaya nasional.
Baca Juga:
Tradisi Terbangkan Balon Udara, Kemenhub Dapat Laporan 19 Pilot Terganggu
(Redaktur: Hendrik Isnaini R)