SUMSEL.WAHANANEWS.CO,Muara Enim - Bukit Asam Tbk. (PTBA) menegaskan arah strategisnya sebagai perusahaan tambang milik negara yang berorientasi pada keberlanjutan, dengan meluncurkan program Bukit Asam Social Impact Competition (BASIC). Program ini bukan sekadar bentuk tanggung jawab sosial, tetapi bagian dari langkah transformasional perusahaan dalam membangun ekosistem inovasi sosial berbasis masyarakat.
BASIC resmi diluncurkan bertepatan dengan kegiatan Townhall Meeting internal perusahaan yang berlangsung di Gedung Serbaguna Bukit Asam, Tanjung Enim. Di hadapan jajaran direksi dan insan PTBA, perusahaan memaparkan bahwa BASIC menjadi bagian dari strategi korporasi untuk memperkuat peran perusahaan dalam menciptakan nilai bersama (shared value) dengan masyarakat wilayah ring 1.
Baca Juga:
Tarif Turun Jadi 80 Persen, Trump Ubah Strategi Hadapi Tiongkok
“Perusahaan hari ini dituntut tidak hanya unggul dalam aspek finansial, tetapi juga mampu berkontribusi dalam menyelesaikan persoalan sosial di sekitar wilayah operasinya,” tegas Direktur Sumber Daya Manusia PTBA, Ihsanuddin Usman. Ia menambahkan, BASIC dirancang untuk menumbuhkan gerakan inovasi dari bawah, langsung dari masyarakat, sebagai bagian dari penguatan daya saing sosial.
Program ini menyasar tiga pilar utama pembangunan berkelanjutan: pendidikan inklusif, ekonomi lokal dan kesejahteraan, serta pelestarian lingkungan. Dengan skema kompetisi terbuka yang disertai pendampingan dan proses seleksi ketat, PTBA berupaya memastikan solusi yang lahir dari program ini benar-benar kontekstual, aplikatif, dan berdampak jangka panjang.
Sustainability Division Head PTBA, Dedy Saptaria Rosa, menyebut BASIC sebagai manifestasi dari pendekatan community-driven development yang mulai diintegrasikan ke dalam strategi bisnis perusahaan. “Kami tidak lagi hanya menjadi donatur, tetapi fasilitator yang memungkinkan masyarakat menjadi aktor utama perubahan,” ujarnya.
Baca Juga:
Kabupaten Nias Barat Mubazir Guru Akibat Rekrutmen Tanpa Analisis Kebutuhan
Ajis Purnomo selaku Koordinator BASIC sekaligus Sustainable Community Development Section Head menjelaskan bahwa program ini juga memperkuat positioning PTBA sebagai perusahaan yang adaptif terhadap tuntutan zaman, di mana keberlanjutan sosial dan lingkungan menjadi tolok ukur reputasi dan keberhasilan jangka panjang.
“Filosofi BASIC adalah bottom-up. Kami ingin menemukan solusi sosial dari potensi lokal yang selama ini belum tergali. Pendampingan akan diberikan, sehingga setiap inisiatif yang terpilih bukan hanya inspiratif, tapi juga dapat direplikasi dan dikembangkan,” ungkapnya.
BASIC menjadi bukti bahwa PTBA tengah memformulasikan ulang strategi keberlanjutannya, dari pendekatan karitatif menuju pendekatan strategis. Langkah ini sekaligus mempertegas transformasi PTBA sebagai perusahaan energi kelas dunia yang berpijak kuat pada fondasi sosial dan lingkungan.