“Meski di masa pandemi yang memaksa kita mengurangi produksi karena pangsa pasar yang turun. Tapi kami tetap berkomitmen untuk memaksimalkan budidaya tanaman hidroponik ini,” papar Marzuki.
Dan sampai saat ini di periode kedelapan memanen tanaman hidroponik, anggota PPL Kemang Agung tak henti berinovasi.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
“Salah satunya kami ingin membuat insalasi tanaman hidroponik berbahan murah, tapi kualitasnya bisa terjamin. Sekaligus kita berharap pandemi ini dapat segera berlalu karena hotel dan restoran yang ssbelumnya menerima hasil produksi tanaman hidroponik kita kini tutup,” imbuhnya.
Lahan untuk budidaya tanaman hidroponik yang dikelola oleh PPL Kemang Agung ini memanfaatkan lahan kosong di belakang rumah salah seorang warga yang disetel sedemikian rupa menjadi lokasi pembudidayaan.
“Dalam hal pengembangan budidaya tanaman hidroponik ini dari target sebanyak 2.000 lubang tanah yang akan dibudidayakan saat ini baru terdapat lebih kurang 1.600-an lubang tanah sehingga minimal yang bisa dipanen dalam sehari sebanyak 40 lubang,” pungkas pungkasnya.[gab]