Menurut Darmawan, percepatan proyek energi lintas negara seperti ASEAN Power Grid juga membutuhkan kombinasi kemauan politik, harmonisasi peraturan, dukungan keuangan, keahlian teknis, dan keterlibatan pemangku kepentingan yang efektif.
"ASEAN Power Grid bukan hanya soal listrik. Namun hal ini mencerminkan kekuatan baru ASEAN. Menjadikan ASEAN yang bersatu demi kemakmuran bagi kawasan Asia Tenggara," kata Darmawan.
Baca Juga:
PLN dan Kemendiktisaintek Jalin Kerja Sama Riset dan Pengembangan Bidang Ketenagalistrikan
Darmawan juga memastikan PLN membuka ruang seluas-luasnya kerja sama investasi dalam mewujudkan ASEAN Power Grid. PLN membuka kolaborasi kebijakan, teknologi, inovasi bahkan pendanaan yang mengedepankan prinsip fairness sehingga program transisi energi bukan hanya mencapai masa depan yang lebih baik tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi kawasan.
"Kami yakin upaya bersama ini juga tidak lepas dari potensi ekonomi yang mampu mendorong seluruh perekonomian negara ASEAN. Untuk itu, kami percaya bahwa iklim investasi yang baik dan menarik menjadi penting. Kami mengedepankan aspek keberlanjutan, potensi risiko yang tertangani dengan baik dan pengembalian investasi yang menjanjikan," ujarnya.
Ia juga mengajak seluruh negara kawasan untuk bisa mempercepat target transisi energi. Kolaborasi dan kerja sama investasi yang konkret jadi langkah strategis untuk bisa memperkuat kemitraan kawasan Asia Tenggara dan menjawab tantangan trilema energi, yaitu security, affordability, dan sustainability.
Baca Juga:
PLN Perkuat Kemitraan Internasional untuk Dorong Energi Hidro Nasional
"Forum Internasional yang dihelat saat ini menjadi wadah yang sangat baik untuk bisa membahas upaya bersama kita dalam mencapai target nol emisi di masa depan. Asia Tenggara mempunyai kekuatan yang besar dalam dinamika global. Kolaborasi bersama ini menjadi pengaruh penting dalam kancah global," pungkas Darmawan.
[Redaktur: Mega Puspita]