Sumsel.WahanaNews.co - PT PLN Indonesia Power (PLN IP) berencana mendorong pengembangan pembangkit listrik berbasis hidrogen dengan total kapasitas mencapai 41 GW.
Hal ini merupakan terobosan korporasi dalam melaksanakan transisi energi untuk mencapai target Net Zero Emission (NZE) pada 2060.
Baca Juga:
Tarif Listrik Triwulan IV Tidak Naik, PLN Jaga Pelayanan Listrik Tetap Andal
Direktur Utama PT PLN Indonesia Power (IP), Edwin Nugraha Putra mengatakan pihaknya berkomitmen memperkuat ekosistem hidrogen dari hulu hingga ke hilir.
"PLN IP segera memperluas pemanfaatan hidrogen sebagai sumber energi pembangkit listrik dengan total kapasitas mencapai 41 GW. Hal ini merupakan terobosan korporasi dalam melaksanakan transisi energi untuk mencapai target net zero emission pada 2060," uja Edwin dalam keterangan rilisnya, dikutip Senin (8/7/2024).
Menurut dia, hidrogen merupakan salah satu solusi untuk mengurangi emisi karbon yang dihasilkan kendaraan bermotor karena energi tersebut tidak menghasilkan zat sisa pembakaran atau emisi karbon.
Baca Juga:
Pendaftaran PLN Journalist Award 2024 Tinggal Sebulan Lagi, Kirimkan Karya Jurnalistik Terbaikmu!
"Sistem hidrogen sebenarnya sudah lama digunakan di pembangkit listrik untuk mendinginkan generator," kata Edwin.
Sebagai provider utama untuk pengembangan pembangkit energi baru dan terbarukan (EBT) yang ramah lingkungan, PLN melalui subholding-nya PLN Indonesia Power pun akan mengembangkan pembangkit listrik dengan energi berbasis hidrogen.
Berdasarkan roadmap, akan ada 41 GW listrik yang dihasilkan dari energi hidrogen.