Sumsel.WahanaNews.co | Pemprov Sumatra Selatan mulai menyiapkan rumah sakit dan tempat karantina terpusat seiring munculnya kasus Omicron di Kota Palembang.
Wakil Gubernur Sumsel Mawardi Yahya mengatakan terdapat 56 rumah sakit yang tersebar di Sumsel.
Baca Juga:
Korupsi APD Covid Negara Rugi Rp24 Miliar, Eks Kadinkes Sumut Divonis 10 Tahun Bui
“Saat ini kami tengah bersiap dan siaga dalam menangani lonjakan Covid-19 varian Omicron. Ada juga tempat isolasi di wisma atlet Jakabaring Sport City (JSC) dengan kapasitas 500 tempat tidur, obat-obatan, maupun oksigen kita sudah siap,” katanya, Senin (7/2/2022).
Diketahui, satu kasus Omicron sudah terdeteksi ada di Palembang. Hal ini beriringan dengan penambahan kasus Covid-19 yang semakin tinggi.
Saat ini kasus Covid-19 tercatat ada penambahan kasus sebanyak 155 orang sehingga keseluruhan jumlahnya mencapai 60.821 orang.
Baca Juga:
Kasus Korupsi APD Covid-19: Mantan Kadinkes Sumut Dituntut 20 Tahun Penjara
Mawardi mengimbau masyarakat agar tidak resah dengan lonjakan Covid-19 varian Omicron di Indonesia. Akan tetapi tetap terus menetapkan protokol kesehatan yang ketat dalam aktivitas sehari-hari.
“Masyarakat jangan terlalu resah yang terpenting kita menekankan protokol kesehatan yang ketat dikegiatan sehari-hari agar aktivitas kita terus bisa berjalan dengan semestinya,” jelasnya.
Dia memaparkan terdapat 4 kabupaten yang menerapkan PPKM level 1 dan 13 Kabupaten/Kota level 2.
“Di Sumsel sendiri penerapan PPKM masih sampai level 2 diantaranya 3 Kabupaten level 1 dan 13 Kabupaten/Kota level 2, protokol kesehatan tetap diterapkan dan tetap waspada,” jelasnya.
Namun level tersebut bisa saja naik dalam waktu dekat mengingat kasus harian terus mengalami lonjakan. “Hampir 15 hari ke belakang ada peningkatan kasus secara signifikan di Sumsel. Total ada sekitar 758 kasus aktif,” ujar dia.
Hingga saat ini, antisipasi PPKM akan terus dilakukan mengingat kondisi yang dianggap mengkhawatirkan.
Pemprov Sumsel mengaku akan mencari cara jika nantinya PPKM mengalami peningkatan, pemberlakuan aturan dapat segera ditindaklanjuti ke aturan yang tidak memberatkan bagi pelaku usaha.
“Pengaruh pandemi ini terutama lonjakan kasus Covid-19 bukan main bagi ekonomi kita, aktivitas masyarakat. Untuk itu prokes diharapkan dapat berjalan lebih ketat,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Prov Sumsel Lesty Nuraini menyebutkan, kasus Covid-19 varian Omicron di Sumsel baru terdeteksi satu orang.
“Di Sumsel tepatnya di Palembang baru ada satu orang yang terinfeksi omicron dan memang mempunyai riwayat perjalanan ke Jakarta dan melakukan isolasi mandiri,” kata Lesty.
Dia mengatakan, penetapan seseorang mengidap Omicron mempunyai waktu yang lama dan memakan waktu 2 minggu lebih.
“Untuk mengetahui seseorang terinfenksi Omicron juga perlu melewati beberapa tes dan memerlukan waktu kurang lebih dua minggu lamanya,” katanya.
Lesty juga mengatakan, penanganan varian Omicron tidak jauh beda dengan penanganan Covid-19 seperti biasanya.[gab]