SUMSEL.WAHANANEWS.CO, Pagar Alam - Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Pagar Alam, Sumatera Selatan, Deky Aprizal mengatakan pihaknya akan terus menyuarakan gerakan ‘Lebaran Minim Sampah’, pada momen perayaan Idul Fitri 1446 Hijriah terutama kepada pemudik lebaran dan wisatawan yang akan berkunjung ke Kota Pagar Alam untuk menekan lonjakan volume sampah.
“ Kita akan terus menyuarakan dan menggerakkan Lebaran Minim Sampah di Kota Pagar Alam sebagai salah satu upaya untuk menekan lonjakan volume sampah,” ujar Deky di ruang kerjanya, Kamis (20/3/2025).
Baca Juga:
Polres Pagar Alam Bantu Polres Lahat Bubarkan Balap Liar
Deky menerangkan, untuk mengantisipasi lonjakan dan tumpukan volume sampah di masa libur lebaran, pihak DLH Kota Pagar Alam akan memaksimalkan seluruh fasilitas dan tenaga kerja yang ada. Para pekerja kebersihan tidak akan diliburkan, demikian juga dengan armada, 23 unit truk sampah akan dioperasikan secara maksimal.
“ 23 unit truk sampah akan kita operasikan secara maksimal dan seluruh tenaga kebersihan tetap bekerja,” terangnya.
Ditambahkannya, tidak kurang dari 60 ribu pendatang diperkirakan akan memadati Kota Pagar Alam semasa libur Idul Fitri 1446 Hijriah ini, baik itu pemudik ataupun wisatawan luar daerah seperti Bengkulu, Jambi dan Lampung. Mengingat Kota Pagar Alam merupakan daerah tujuan wisata paling diminati di Sumatera Selatan (Sumsel). Semuanya berpotensi menjadi penghasil sampah.
Baca Juga:
Ajak Insan Pers 'Coffee Morning', Kapolres Pagar Alam: "Saya Tidak Alergi di Kritik"
“ Diperkirakan akan ada 60 ribu pemudik dan wisatawan yang akan datang ke Kota Pagar Alam, semuanya akan berpotensi menghasilkan sampah,” imbuh dia.
Untuk itu lanjut Deky, DLH Kota Pagar Alam meminta kepada seluruh masyarakat dan wisatawan agar gerakan Lebaran Minim Sampah yang digagas Kementerian Lingkungan Hidup melalui Surat Edaran Nomor 02 Tahun 2024 Tentang Pengendalian Sampah Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah ini dapat mencapai tujuan, tentunya dibutuhkan peran aktif masyarakat, kesadaran dan komitmen yang kuat agar membuang sampah pada tempatnya serta pada jam-jam yang telah ditentukan, menghindari penggunaan piring dan cangkir plastik, mengurangi produksi sampah rumah tangga.
“Agar gerakan ini dapat berhasil, dibutuhkan peran aktif masyarakat, kesadaran serta komitmen yang kuat agar membuang sampah pada tempatnya pada jam yang telah ditentukan,’ lanjut Deky.