WahanaNews-Sumsel | Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menggelar operasi senyap di wilayah Sumatera Utara (Sumut) dan Sumatera Selatan (Sumsel).
Dalam operasi senyap itu, Densus 88 Antiteror Polri menangkap 10 terduga teroris.
Baca Juga:
Diperiksa KPK Terkait Kasus Suap, Gubernur Papua Dicekal ke Luar Negeri
Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri, Komisaris Besar Ahmad Ramadhan, menjelaskan bahwa sembilan terduga teroris ditangkap di Sumut.
Sementara, satu terduga teroris diamankan di Sumsel.
"Total penangkapan di Sumut sembilan orang dan sudah dibawa ke Polda Sumut," kata Kombes Ramadhan kepada wartawan, Kamis (16/12/2021).
Baca Juga:
Ketua DPRD Provinsi Jambi Mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Adha 1443 Hijriah
Ramadhan menyebut, tujuh dari sembilan terduga teroris diamankan di daerah Langkat, Binjai, Belawan, dan Medan Barat.
Kemudian, dua lainnya ditangkap di Tanjung Balai.
Untuk satu terduga teroris yang di wilayah Sumsel, Ramadhan enggan memerincikan di mana lokasi penangkapan.
Ramadhan juga belum mengungkap jaringan terduga teroris tersebut.
"Saat ini masih dalam pemeriksaan penyidik Densus 88," ujar Ramadhan.
Kronologi Penangkapan di Langkat
Densus 88 Antiteror menangkap sembilan orang terduga teroris di Sumatera Utara (Sumut), termasuk seorang yang diciduk di daerah Langkat.
Beredar informasi, salah satu terduga teroris yang ditangkap di Binjai-Langkat, Sumatera Utara, itu berinisial MMNA.
Ia ditangkap pada Kamis (16/12/2021), sekira pukul 05.00 WIB, di Kelurahan Paya Mabar, Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat.
Masih menurut sumber tersebut, saat penangkapan MMNA oleh Densus 88, sejumlah barang bukti turut diamankan, di antaranya sebanyak 5 kantong plastik, 1 buah laptop, dan sejumlah buku/majalah.
Disebutkan, Kamis (16/12/2021), pukul 05.05 WIB, terjadi penangkapan terhadap terduga teroris, Ustadz MMNA, di Lingkungan III Sei Mati, Kelurahan Paya Mabar, Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat.
Menurut informasi itu, Ustadz MMNA, kelahiran Lamongan, Jawa Timur, 6 November 1975, itu diketahui bekerja sebagai guru.
Pada Kamis (16/12/2021), pukul 09.00 WIB, terduga teroris itu dikabarkan dibawa menuju Polda Sumut, setelah sebelumnya transit di Polres Langkat, guna menjalani proses pengusutan dan pengembangan selanjutnya. [afs]