WahanaNews-Sumsel | MMS Group Indonesia (MMSGI) melalui dua anak usahanya yakni PT Mitra Informatika Gemilang (MIG) dan PT Mitra Murni Perkasa (MMP) melaksanakan penandatanganan Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (PJBTL) dengan PT PLN (Persero).
PJBTL itu dilakukan secara bersamaan di Balikpapan dan Jakarta.
Baca Juga:
PLN Icon Plus Hadirkan ICONNEXT, Pameran Futuristik Terbesar di Indonesia
Adri Martowardojo, perwakilan MMS Group Indonesia menjelaskan penandatanganan ini merupakan langkah strategis dari keseluruhan perjalanan dua proyek besar MMSGI dengan total kebutuhan listrik 199,8 MVA yang setara lebih dari 90 ribu rumah dengan daya 2.200 VA.
“Ini merupakan bentuk kerja sama strategis antara MMS Group Indonesia dengan PLN dalam upaya pengembangan industri hilir dan pembangunan daerah. Kemudian merupakan bentuk dukungan grup terhadap pengembangan ekosistem digital yang menjadi perhatian pemerintah saat ini,” ujar Adri, dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 8 Juli 2022.
Adapun MMS Group Indonesia telah menjalin kemitraan strategis dengan PLN di mana PT Multi Harapan Utama (MHU) menjadi top 10 supplier batu bara ke PLTU milik PLN.
Baca Juga:
PLN Icon Plus Hadirkan ICONNEXT, Pameran Futuristik Terbesar di Indonesia
Karena itu, kerja sama pengadaan tenaga listrik untuk dua proyek besar ini mempererat hubungan strategis MMS Group Indonesia dan PLN.
Executive Vice President Pelayanan Pelanggan Korporat dan Institusi Besar PLN Edison Sipahutar menyatakan penandatanganan kerja sama ini diharapkan dapat memberikan dorongan atas kemajuan potensi yang dimiliki daerah serta meningkatkan keyakinan bagi pengembang atau investor nasional maupun internasional.
Sementara itu, penandatanganan PJBTL PLN dan MMP yang berlangsung di Hotel Grand Tjokro Balikpapan dihadiri oleh GM PLN Unit Wilayah Induk Kaltimra dan jajaran manajemen MMP. Peran PLN dalam pengembangan hilirisasi mineral nasional menjadi signifikan dengan komitmennya memberikan pasokan listrik tegangan tinggi dengan daya 140 MVA kepada MMP.
Fasilitas pemurnian nikel ini merupakan yang pertama di Kawasan Balikpapan, Kalimantan Timur. Suplai listrik tersebut akan digunakan sebagai sumber energi fasilitas pemurnian nikel. Smelter nikel MMP memiliki dua production line dengan total kapasitas produksi 27.800 ton per tahun.
Hasil dari proses pemurnian ini berupa nickel matte yang merupakan bahan baku utama produksi baterai. Keberadaan nickel matte sangat penting dalam mendukung pengembangan industri baterai nasional, khususnya bagi Indonesia sebagai salah satu negara dengan cadangan nikel terbesar.[gab]