Kemenhub mencatat bahwa saat ini jumlah angkutan pengumpan LRT Sumsel (angkutan pengumpan Musi Emas) yang telah beroperasi sebanyak 51 unit tersebar di tujuh rute dan beroperasi mulai pukul 05.00 WIB-19.16 WIB.
Angkutan pengumpan itu saat ini memilik tujuh rute perjalanan, yakni koridor 1 (Talang Kelapa-Talang Buruk), koridor 2 (Asrama Haji-Sematang Borang), koridor 3 (Asrama Haji-Talang Betutu), koridor 4 (Stasiun Polrestabes-Perumahan OPI), koridor 5 (Stasiun DJKA-Tegal Binangun), koridor 6 (Stasiun RSUD-Sukawinatan), dan koridor 7 (Bukit–Stadion Kamboja via Stasiun Sriwijaya).
Baca Juga:
6 Tersangka Korupsi Tambang Diserahkan Kejati Sumsel ke Kejari Lahat
"Sejak diluncurkan pada tahun 2018, perkembangan LRT Sumsel luar biasa. Tahun 2019 penumpangnya mencapai 2,6 juta orang. Sempat menurun pada 2020 dan 2021 akibat pandemi Covid-19 hanya 1,5 juta penumpang.
Kemudian, pada 2022 melonjak menjadi 3 juta lebih. Tahun 2023 ini, kami harapkan naik signifikan menjadi 4 juta orang per tahun," ucap Menhub.
Dalam tinjauannya, Menhub sempat menaiki LRT Palembang dari Stasiun Bandara menuju Stasiun Bumi Sriwijaya dan melanjutkan perjalanan dengan naik angkutan pengumpan Musi Emas menuju halte terakhir, yakni halte SMA Negeri 10.
Baca Juga:
Kasus Pembunuhan dan Pemerkosaan di Palembang: 4 Pelaku di Bawah Umur
Saat perjalanan, Menhub juga berbincang dengan sejumlah penumpang, salah satunya bernama Yusuf yang berasal dari Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumsel. Yusuf mengatakan bahwa ia datang untuk menjajal LRT Palembang bersama keluarganya.
"Saya belum pernah naik LRT jadi ingin mencoba bersama anak-anak. Naik LRT enak, bersih, bebas macet,dan 'on time,'" ungkap Yusuf.[mga]