Sumsel.WahanaNews.co | Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan menuju zona zero COVID-19 seiring menurunnya angka penyebaran virus Corona dengan jumlah kasus positif aktif saat ini tinggal 16 orang.
Sekretaris Satgas COVID-19 Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Amzar Kristopa di Baturaja, Rabu menerangkan, perkembangan kasus COVID-19 di wilayahnya menunjukan penurunan yang cukup signifikan sejak beberapa pekan terakhir.
Baca Juga:
6 Tersangka Korupsi Tambang Diserahkan Kejati Sumsel ke Kejari Lahat
Berdasarkan data Selasa, 8 Maret 2022, jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di Kabupaten OKU tercatat sebanyak 1.171, meninggal dunia 110, sembuh 1.045 dan menyisakan 16 kasus aktif.
Jumlah tersebut turun dibandingkan periode 4 Maret 2022 dengan jumlah kasus positif mencapai 1.169 orang, 991 sembuh, 110 meninggal dunia dan 68 warga menjalani perawatan di rumah sakit setempat akibat terpapar virus corona.
"Saat ini OKU masih berstatus zona kuning PPKM level II," katanya.
Baca Juga:
Kasus Pembunuhan dan Pemerkosaan di Palembang: 4 Pelaku di Bawah Umur
Untuk menuju zona zero COVID-19, kata dia, pihaknya memperketat pengawasan terhadap 16 pasien yang masih menjalani isolasi mandiri guna memastikan masa karantina dijalankan dengan benar sesuai protokol kesehatan.
Selama menjalani karantina para pasien juga diberikan suport dan asupan makanan bergizi agar dapat mempercepat proses penyembuhan.
Hanya saja, Amzar mengingatkan kepada suruh pasien yang sembuh agar tetap mematuhi protokol kesehatan dan mengikuti program vaksinasi supaya tidak kembali terpapar virus Corona.
"Protokol kesehatan dan vaksinasi masih menjadi cara yang ampuh untuk menangkal COVID-19 maupun varian Omicron," kata Amzar.
Oleh karena itu, program vaksinasi akan lebih digencarkan yang menyasar pada masyarakat semua kalangan agar mendapat vaksin lengkap hingga akhir Maret 2022.
"Terkait cakupan program vaksinasi di OKU untuk dosis pertama hingga saat ini sudah berada diangka 91 persen, dosis kedua 71 persen. Sedangkan, booster atau vaksin penguat baru 3,18 persen," ujarnya.[gab]