Sumsel.WahanaNews.co | Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru memboyong banyak penghargaan, terutama untuk sektor pertanian. Hal ini berkat capaian Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Pemprov Sumsel) dalam sektor pertanian hingga target ke depannya.
Salah satu penghargaan yang diraih Herman Deru ialah dari Komite Pengusaha Mikro Kecil Menengah Indonesia Bersatu (KOPITU). Penghargaan diberikan karena Herman Deru dinilai aktif mendorong para milenial di Sumatera Selatan untuk memajukan pertanian dan membentuk tanipreuneur muda.
Baca Juga:
Buka Besemah Expo Ke-XIX, Gubernur Sumsel Serahkan Bantuan untuk Pegiat UMKM
Penghargaan tersebut diserahkan oleh Ketua KOPITU Yoyok Pitoyo kepada perwakilan Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) Bidang Pertanian Sumsel, Repi Alrahmad, di sela kegiatan Pengembangan Hilirisasi dan Ekspor Pangan Lokal Tanipreneur Camp dan Award 2021. Acara tersebut digelar KOPITU bersama Tim Propaktani Kementerian Pertanian di Surabaya Kamis, (4/11).
"Herman Deru mendapat penghargaan dari KOPITU dalam kategori Pemimpin Daerah Penggerak GRATIEKS dan Tanipreneur Daerah 2021 serta Pejuang Petani Wong Kito Galo," tulis Pemprov Sumsel dalam keterangan resminya.
Dalam tiga tahun masa kepemimpinannya di Sumsel, Herman Deru mendukung sejumlah program strategis dalam mengembangkan sektor pertanian, antara lain kick off Food estate, serta Petani Bela Negeri Agrosolution yang diinisiasi Kementerian Pertanian.
Baca Juga:
Setelah 30 Tahun, Ratusan Kepala Keluarga di Sumsel Bisa Nikmati Listrik PLN Berkat Gubernur
Selanjutnya, Herman Deru juga bakal menerima penghargaan Lencana Adi Bhakti Tani Nelayan Maha Utama. Penghargaan tersebut rencananya diberikan oleh Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Nasional saat Pekan Nasional (Penas) KTNA pada 4-9 Juli 2022 mendatang di Sumatera Barat.
Hal tersebut diungkapkan Ketua KTNA Nasional Yadi Sofyan Noor saat sambutan membuka Pekan Daerah (Peda) Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) XIV tingkat Provinsi Sumatera Selatan yang dipusatkan di Lapangan Batu Tiking Desa Pulau Panggung Kecamatan Semende Darat Laut, Kabupaten Muara Enim, Senin (15/11).
Yadi mengatakan lencana tersebut diberikan kepada Gubernur Sumsel Herman Deru atas capaian Sumsel dalam meningkatkan produksi pertanian.
"Lencana ini tidak sembarang orang menerimanya. Gubernur Sumsel merupakan orang ketujuh yang mendapatkannya," ungkapnya.
Sofyan menjelaskan sebelumnya lencana yang sama pernah diberikan kepada Megawati Soekarnoputri, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Joko Widodo dan Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim).
"Lencana Adi Bhakti Tani Nelayan Maha Utama ini merupakan penghargaan tertinggi yang kita keluarkan," tegasnya
Sebagai informasi, saat ini produksi beras di Provinsi Sumsel merupakan yang terbesar kelima di Indonesia. Adapun untuk produksinya mencapai 2.696.877 ton dan kebutuhannya hanya sebanyak 859.744 ton. Sumsel kerap mengalami surplus beras sebesar 1.837.133 ton.
Herman Deru menyatakan provinsinya dapat mencapai target 3,1 juta ton gabah kering giling dengan menerapkan teknologi modern, alat mesin pertanian (alsintan), ketersediaan pupuk, dan bibit unggul. Ini sebagai langkah menuju target Sumsel menjadi lumbung pangan nasional.
Terbaru, Pemprov Sumsel meluncurkan program Sumsel Mandiri Pangan (SMP). Herman Deru menjelaskan gerakan ini bertujuan untuk mengubah 'mindset' warga Sumsel dari konsumen menjadi penghasil, terutama untuk urusan bahan makanan sehari-hari. Hal ini nantinya akan berpengaruh mengurangi biaya kehidupan masyarakat sehari-hari.
"Esensi (Sumsel Mandiri Pangan) kita adalah merubah mindset dari yang biasanya kita berharap membeli menjadi penghasil, atau biasa jadi konsumen, kita menjadi penghasil," ujar Deru belum lama ini.
"Apa itu? Kebutuhan sehari-hari dan ini paling tidak untuk mengurangi biaya hidup. Jadi seperti cabai, bawang, yang selama ini masyarakat hanya berpikir untuk membeli, mencari ke pasar, yang sangat tergantung kepada wilayah lain," imbuhnya.[gab]