SUMSEL.WAHANANEWS.CO,Muara Enim – Penantian panjang itu akhirnya menemukan ujungnya. Setelah lebih dari tujuh tahun terbengkalai sejak mulai dibangun pada 2018, Gedung Perpustakaan Daerah Muara Enim yang megah namun sempat sunyi bak “rumah hantu” kini dipastikan akan kembali bernyawa. Bupati Muara Enim, H. Edison, menegaskan bahwa gedung perpustakaan tersebut akan resmi operasional pada awal tahun 2026. Kepastian itu disampaikan dalam kegiatan soft launching yang digelar pada Kamis (20/11/2025).
Dalam sambutannya, Bupati Edison tidak menutupi rasa prihatin atas mangkraknya bangunan tersebut selama bertahun-tahun. Menurutnya, gedung yang dirancang menjadi salah satu ikon literasi Kabupaten Muara Enim itu justru terabaikan akibat berbagai kendala.
Baca Juga:
Muara Enim MEMBARA Dimata Pemuda Muhammadiyah Diusia ke-79
“Sejak saya menjabat sebagai Bupati Muara Enim, saya berkomitmen menyelesaikan semua proyek mangkrak, termasuk gedung perpustakaan ini. Saya tidak ingin di masa kepemimpinan saya, ada pembangunan yang tersisa dan tidak memberikan manfaat kepada masyarakat,” tegas Edison.
Edison menambahkan, perpustakaan bukan sekadar tempat menyimpan buku, tetapi pusat pengetahuan yang mampu mendorong kemajuan daerah. Karena itu, ia menegaskan bahwa keberadaan gedung ini harus mampu memberi dampak nyata bagi perkembangan literasi, peningkatan prestasi akademik, serta membuka akses belajar yang lebih inklusif bagi seluruh lapisan masyarakat.
“Harapan saya, perpustakaan ini menjadi ruang kreatif bagi pelajar, mahasiswa, peneliti, komunitas baca, hingga UMKM yang ingin berkembang. Literasi adalah fondasi kemajuan,” ujarnya.
Baca Juga:
Bupati Muara Enim Edison Serahkan Bantuan Korban Kebakaran di Desa Kepur
Fasilitas Dibenahi, Akses Masyarakat Dipastikan Aman
Sementara itu, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Muara Enim, H. Shofyan Aripanca, memastikan bahwa penyelesaian gedung kini dilengkapi berbagai detail pendukung. Mulai dari pembangunan pagar keliling, perbaikan sanitasi, hingga penataan area luar agar tetap nyaman dan tidak mengganggu akses jalan masyarakat sekitar.
“Pagar keliling dan sanitasi menjadi prioritas agar gedung ini betul-betul layak digunakan. Kami juga memastikan bahwa masyarakat tetap bisa menggunakan akses jalan seperti biasa,” jelasnya.
Shofyan mengucapkan terima kasih kepada Bupati Edison yang dinilainya memiliki komitmen kuat untuk menuntaskan proyek publik yang terbengkalai. Ia menyebut gedung perpustakaan itu sempat menjadi sorotan karena lama tak dimanfaatkan.
“Jujur saja, gedung ini sempat dijuluki ‘rumah hantu’. Tapi berkat komitmen Pak Bupati, kini kita bisa melihat titik terang dan gedung ini akhirnya bisa diselamatkan,” ujar Shofyan.
Simbol Kebangkitan Literasi
Soft launching ini, lanjut Shofyan, bukan hanya seremoni, tetapi juga sinyal perubahan dan semangat baru bagi pengembangan perpustakaan daerah. Kegiatan ini menjadi informasi bagi masyarakat sekaligus motivasi bagi jajaran dinas untuk bekerja lebih maksimal.
“Ini momentum penting. Kami juga sudah mengajukan Dana Alokasi Khusus (DAK) dari Provinsi untuk mendukung operasional dan pengembangan perpustakaan ke depan,” tambahnya.
Dengan dipastikannya gedung perpustakaan ini beroperasi awal 2026, Pemerintah Kabupaten Muara Enim berharap fasilitas tersebut kembali menjadi pusat literasi yang hidup, produktif, dan bermanfaat bagi seluruh generasi. Langkah ini menjadi bukti bahwa komitmen pemerintah untuk membangunkan kembali proyek mangkrak bukan sekadar janji, melainkan kerja nyata.
(Redaktur: Hendrik Isnaini R)