WahanaNews - Sumsel | Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Selatan (Sumsel) mengimbau masyarakat di 17 kabupaten dan kota dalam provinsi setempat untuk mewaspadai bencana angin langkisau pada musim pancaroba atau peralihan dari musim hujan ke musim kemarau.
"Bencana angin langkisau atau puting beliung yang terjadi di sejumlah daerah beberapa pekan terakhir seperti di Desa Serigeni Baru, Kecamatan Kayu Agung, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) pada Jumat (10/2), bencana di desa itu mengakibatkan puluhan rumah warga rusak ringan hingga berat," ujar Kepala BPBD Sumsel, Iriansyah di Palembang, Kamis (16/2/2023).
Baca Juga:
6 Tersangka Korupsi Tambang Diserahkan Kejati Sumsel ke Kejari Lahat
Menurut dia, bencana angin langkisau perlu diwaspadai karena masih berpotensi terjadi baik di daerah tersebut maupun daerah lain selama musim pancaroba.
Potensi hujan lebat disertai angin kencang pada siang hingga malam hari kemungkinan masih terjadi di wilayah Sumsel.
"Melihat kondisi tersebut, masyarakat di provinsi ini pada musim peralihan atau pancaroba ini agar mewaspadai kemungkinan terjadinya bencana angin langkisau yang dapat merusak atap rumah, merobohkan pohon, papan reklame, dan benda lainnya," paparnya.
Baca Juga:
Kasus Pembunuhan dan Pemerkosaan di Palembang: 4 Pelaku di Bawah Umur
Menurutnya, untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, diperlukan kewaspadaan yang tinggi dengan menghindari berada di sekitar benda-benda atau pohon yang diperkirakan mudah roboh.
Dengan kewaspadaan yang tinggi, kata dia, ketika terjadi angin kencang disertai turunnya hujan bisa meminimalkan kerugian masyarakat dan dicegah timbulnya korban jiwa.
"Selain angin langkisau, pada musim pancaroba dari musim hujan ke kemarau masyarakat juga diimbau untuk mewaspadai kemungkinan terjadinya kekeringan dan kebakaran hutan/lahan (karhutla)," pungkas Iriansyah.[mga]