SUMSEL.WAHANANEWS.CO, Pagar Alam - Gerakan Wisata Bersih yang digagas Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI tahun 2025 berdampak positif bagi dunia pariwisata, khususnya di Kota Pagar Alam, Sumatera Selatan (Sumsel). Kawasan Wisata Gunung Dempo yang termasuk dalam Desa Wisata Gunung Dempo, selama ini menghadapi masalah sampah yang sangat serius. Mengingat setiap momen libur panjang, puluhan ribu wisatawan akan memadati kawasan gunung tertinggi di Sumatera Selatan (3.173 MDPL), tentunya akan meningkatkan produksi sampah.
“Sebenarnya sejak tahun 2024, pelaku usaha di Desa Wisata Gunung Dempo secara swadaya dan dengan kesadaran sendiri sudah menjalankan Gerakan Wisata Bersih, wisata minim sampah,” ujar Wawan Alamsyah, salah seorang pelaku usaha wisata di Gunung Dempo saat di temui Sumsel.Wahana News.Co di arena wisata Bukit Tungguan, Selasa (8/4/2025).
Baca Juga:
Ironis, Momen Libur Panjang Villa dan Hotel Wisata Gunung Gare Tutup.
Selama ini, kata Wawan persoalan sampah menjadi momok yang sangat serius. Setelah momen libur panjang sampah-sampah akan berserakan di setiap penjuru kawasan wisata yang didominasi perkebunan teh milik PTPN VII, menunggu dibersihkan pihak Dinas Pariwisata dan Dinas Lingkungan Hidup secara terjadwal. Tak jarang pemandangan tumpukan sampah menjadikan kawasan wisata terpopuler di Sumsel ini tampak kumuh dan wisatawan enggan berlama-lama.
“Sekarang bisa dilihat, meskipun belum begitu bersih minimal sudah tidak ada lagi tumpukan sampah yang mengganggu. Padahal belum ada jadwal Dinas Pariwisata dan Dinas Lingkungan Hidup membersihkan,” imbuhnya.
Wawan Alamsyah yang juga menjadi koordinator Gerakan Wisata Bersih di kawasan Desa Wisata Gunung Dempo, menghimbau kepada masyarakat Kota Pagar Alam, terutama para pedagang dan mereka yang berkunjung ke Gunung Dempo. Untuk menumbuhkan kesadaran dan menjaga kelestarian alam dengan tidak membuang sampah sembarangan.
Baca Juga:
Hari Ketiga Lebaran, Ribuan Wisatawan Padati Kawasan Gunung Dempo
Bukan hanya himbauan, komunitas ini juga melakukan aksi nyata dengan membagikan Trash Bag atau kantong plastik yang digunakan untuk menampung sampah kepada para pedagang di kawasan Desa Wisata Gunung Dempo, dengan harapan sampah-sampah yang dihasilkan dapat dikumpulkan. Selain membagikan trash bag, beberapa dari mereka memunguti dan mengumpulkan sampah di sepanjang jalan dari kawasan Gunung Gare menuju Tugu Rimau.
“Selain memberikan himbauan untuk menjaga kelestarian alam, kami juga memberikan kantong-kantong plastik untuk menampung sampah, terutama kepada para pedagang disini,” jelas dia.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Pagar Alam, Deki Aprizal yang dihubungi melalui WhatsApp, Senin (8/4/2025), sangat mengapresiasi gerakan komunitas Gerakan Wisata Bersih Desa Wisata Gunung Dempo. Hal ini merupakan langkah positif dan aksi ini patut dicontoh dan dikembangkan di tempat-tempat lain di Kota Pagar Alam. Dengan tumbuhnya kesadaran akan pentingnya kebersihan, maka dapat dipastikan persoalan sampah akan dapat diatasi secara bertahap.