Energi listrik dari pusat-pusat pembangkit di Sumatera kini bisa dikirim ke pusat-pusat beban sesuai permintaan.
Akan diperoleh tingkat keandalan dan mutu tegangan pasokan listrik yang lebih terjamin, serta efisiensi biaya pokok penyediaan, karena PLN bisa mengoptimalkan penggunaan pembangkit Energi Baru Terbarukan (EBT) dari Sumatera serta mengurangi pengoperasian sebagian PLTD di Pulau Bangka.
Baca Juga:
Diskon 50 Persen Tarif Listrik Tidak Diperpanjang, Ini Informasi Lengkapnya
Hal ini tentunya dapat mengurangi emisi dan mendukung program Net Zero Emission (NZE) 2060 yang dicanangkan oleh Dirut PLN.
Terhubungnya dua sistem kelistrikan ini akan berpotensi memberikan penghematan biaya operasi sebesar 1,03 triliun rupiah per tahun dengan menonaktifkan PLTD berbahan bakar minyak berkapasitas 83 MW di pulau Bangka dan digantikan dengan energi listrik dari pembangkit EBT Sumatera yang lebih murah, bersih, dan ramah lingkungan.
Wiluyo Kusdwiharto Direktur Mega Proyek PLN, dalam kunjungannya ke Kota Palembang, Kamis (7/4/2022) lalu, menyampaikan bahwa sistem interkoneksi ini sangat membantu dalam mendorong perekonomian nasional dan sejalan dengan program pemerintah untuk membangun Super Grid Indonesia.
Baca Juga:
Gebrakan 100 Hari, Presiden Prabowo Resmikan 37 Proyek Ketenagalistrikan Nasional
“Pulau Sumatera sangat kaya akan potensi sumber listriknya, terutama EBT. Ini akan sangat bagus jika dapat dimaksimalkan untuk kepentingan masyarakat dan perusahaan. Interkoneksi Sumatera - Bangka salah satu upaya untuk memaksimalkan potensi tersebut . Interkoneksi ini merupakan jaringan kelistrikan bawah laut paling panjang di Indonesia, yaitu sepanjang 36 km. Ini pekerjaan yang kompleks, karena tidak hanya menggelar kabel laut, namun harus membangun jaringan transmisi dan juga gardu induk di kedua pulau. Meskipun banyak sekali tantangannya, namun dengan komunikasi yang baik antara PLN, stakeholder, dan juga vendor, akhirnya masyarakat di Bangka dapat menikmati listrik dengan lebih maksimal. Ini sangat membantu dalam mendorong perekonomian nasional," kata Wiluyo.
Sementara General Manager PLN UIW S2JB Bambang Dwiyanto mengungkapkan, harapannya terhadap peningkatan perkembangan ekonomi di Pulau Bangka dan perkembangan investasi di wilayah Barat Indonesia.
“Kami sebagai bagian dari PLN tentunya senang sekali karena listrik dari Sumatera dapat menerangi Bangka. Semoga interkoneksi ini dapat segera diiringi dengan peningkatan jumlah pelanggan dan memajukan perekonomian di wilayah Barat Indonesia,” pungkas Bambang.[gab]