WahanaNews Sumsel | Presiden kedua RI, Soeharto, pernah menolak pemberian gelar doktor honoris causa yang akan diberikan oleh Universitas Indonesia (UI).
Dikutip dari Harian Kompas yang terbit pada 1 Agustus 1975, kala itu Pimpinan UI datang menemui Soeharto di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, pada 30 Juli 1975.
Baca Juga:
Gelar Naker Expo, Kemnaker Sediakan Puluhan Ribu Lowongan Pekerjaan di Tiga Kota
Kedatangan mereka ke kantor Soeharto yang saat itu terletak di Gedung Bina Graha mulanya bermaksud menyampaikan kepada Presiden bahwa UI akan menganugerahkan gelar doktor honoris causa kepada Wakil Presiden kedua RI, Mohammad Hatta, dan juga Soeharto.
Mereka yang menghadap Soeharto ketika itu ialah Rektor UI Mahar Mardjono, Dekan Fakultas Kedokteran UI Djamaluddin, Dekan Fakultas Psikologi UI Fuad Hasan, Dekan Fakultas Ilmu-ilmu Sosial Miriam Budiardjo, serta Pembantu Rektor bidang Mahasiswa Slamet Iman Santoso dan Sri Edi Swasono.
Namun, dalam pertemuan tersebut, Soeharto menolak secara halus.
Baca Juga:
Sudinkes Jakarta Barat Ingatkan Rumah Sakit Terus Terapkan Pelayanan Berbasis Hospitality
Mulanya ia menyampaikan terima kasih kepada para pimpinan UI yang menghadapnya atas rencanan pemberian gelar doktor honoris causa.
Usai menyampaikan rasa terima kasih, Soeharto menyatakan saat itu bukan waktu yang tepat bagi UI untuk menganugerahinya gelar doktor honoris causa.
"Presiden menyatakan sebaiknya pelaksanaan pemberian penghargaan itu dilakukan oleh UI pada waktu yang tepat di kemudian hari," demikian pernyataan Soeharto, dikutip dari berita Harian Kompas.
Pada akhirnya, UI hanya memberikan gelar doktor honoris causa bidang ilmu hukum konstitusi kepada Bung Hatta.
Gelar tersebut dianugerahkan kepada Bung Hatta pada 30 Agustus 1975. [non]