SUMSEL.WAHANANEWS.CO,OKU – Di tengah derasnya arus modernisasi, denyut tradisi bambu di Desa Kelumpang, Kecamatan Ulu Ogan, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), kembali bergetar. PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) Area Lumut Balai menjadi penggeraknya, melalui pelatihan kerajinan bambu yang digelar pada Rabu, 22 Oktober 2025, bekerja sama dengan Pemerintah Desa Kelumpang.
Kegiatan ini bukan sekadar pelatihan keterampilan, tetapi sebuah gerakan sosial untuk menghidupkan kembali warisan budaya dan menumbuhkan kemandirian ekonomi perempuan desa. Melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) yang berfokus pada pemberdayaan perempuan dan ekonomi kreatif, PGE Lumut Balai menggandeng kelompok PKK sebagai mitra binaan utama.
Baca Juga:
dr. Suryadi Kembalikan Kelengkapan Formulir Pendaftaran ke Nasdem
Suasana pelatihan terasa hidup. Puluhan ibu rumah tangga dan remaja putri tampak antusias belajar menganyam, memotong, dan membentuk bambu menjadi karya bernilai jual tinggi, mulai dari keranjang, lampu hias, hingga pernak-pernik interior. Semangat mereka bukan hanya karena ingin menambah penghasilan, tetapi juga karena ingin menjaga jati diri desa yang lekat dengan seni bambu.
General Manager PGE Area Lumut Balai, Catur Hendro Utomo, yang hadir langsung dalam kegiatan tersebut, menyampaikan apresiasi mendalam kepada para peserta.
"Kami sangat bangga melihat semangat ibu-ibu di Desa Kelumpang dalam mengembangkan potensi lokal melalui kerajinan bambu. PGE akan terus hadir mendukung pemberdayaan masyarakat agar pertumbuhan ekonomi lokal berjalan seiring dengan perkembangan industri geothermal di Lumut Balai,” ujar Catur.
Baca Juga:
Si Pro Rakyat, Ir Parsaoran Siahaan Turun Kembali ke Gelanggang Politik
Sementara itu, Camat Ulu Ogan, Eldaniati, turut memberikan apresiasi atas inisiatif dan konsistensi PGE Lumut Balai yang terus membangun sinergi dengan masyarakat.
“Pelatihan ini bukan hanya memberdayakan ibu-ibu, tapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat Kelumpang. Kami berharap kegiatan seperti ini terus berlanjut agar semangat wirausaha desa semakin tumbuh,” katanya.
Lebih dari sekadar pelatihan, kegiatan ini menjadi ruang tumbuh bagi generasi baru pengrajin bambu yang kreatif dan berjiwa wirausaha. Para peserta juga dibekali dengan materi inovasi desain dan pemasaran produk agar hasil kerajinan mereka dapat menembus pasar yang lebih luas , bahkan berpotensi menjadi ikon ekonomi kreatif Desa Kelumpang.