Ia berharap pelatihan yang digelar tidak hanya sekadar seremoni, tetapi benar-benar ditindaklanjuti oleh peserta. “Mohon komitmen seluruh peserta, terutama para kepala desa dan pengurus KPSPAM, untuk serius mengimplementasikan ilmu yang diperoleh. Hanya dengan kesungguhan kita bisa mewujudkan target akses air bersih 100 persen pada 2026,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Muara Enim melalui Kabid Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL), Ilham Sudiono ST, menyampaikan bahwa kegiatan pelatihan ini merupakan tahun kedua pelaksanaan. Tercatat sebanyak 75 peserta dari 25 desa mengikuti kegiatan selama dua hari, mulai 24 hingga 25 September 2025.
Baca Juga:
Tower Turyapada Dibuka, Pemprov Bali Siap Gandeng Swasta Kelola Aset Rp600 M
“Kami berharap peserta dapat menyerap ilmu yang diberikan narasumber dan segera menerapkannya di desa masing-masing. Dengan begitu, pengelolaan air bersih dapat berjalan lebih efektif, sehingga masyarakat benar-benar merasakan manfaatnya,” kata Ilham.
Dengan dibukanya pelatihan ini, Pemkab Muara Enim menegaskan langkah nyata menuju kemandirian desa dalam pengelolaan air bersih. Harapannya, target 100 persen akses air bersih bukan sekadar angka dalam dokumen perencanaan, tetapi benar-benar terwujud di kehidupan masyarakat Muara Enim.
(Redaktur: Hendrik Isnaini R)
Baca Juga:
Usulan Kampus Kelola Tambang di RUU Minerba Dikritisi Muhammadiyah