Sumsel.WahanaNews.co | Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono meresmikan Jembatan Air Lontar yang berada di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), Minggu (27/2/2022).
Jembatan ini merupakan salah satu infrastruktur kerakyatan yang manfaatnya langsung dirasakan masyarakat yang menghubungkan antara Desa Tangsi Lontar, Kecamatan Pengandonan dengan Desa Lontar Kecamatan Muara Jaya.
Baca Juga:
Basuki: Penundaan Kenaikan Tarif Tol Akibat Pandemi, Tak Selalu Salah Pemerintah
Peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Menteri Basuki didampingi Gubernur Sumsel Herman Deru, dilanjutkan pemecahan kendi sebagai prosesi adat. Turut hadir pada peresmian Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri, Pj Bupati OKU Edward Chandra, Bupati OKU Timur Lanozin Hamzah, dan Bupati Lahat Cik Ujang.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, kehadiran Jembatan Air Lontar yang menghubungan Kecamatan Pengandonan dengan Kecamatan Muara Jaya ini diharapkan dapat menumbuhkan kegiatan ekonomi di daerah sekitar sehingga kesejahteraan masyarakat dapat meningkat.
"Ini membuktikan bahwa pada masa Pemerintah Presiden Joko Widodo tidak hanya membangun infrastruktur besar seperti jalan nasional, jalan tol, bendungan, tetapi juga infrastruktur kemasyarakatan, termasuk jembatan gantung yang sudah ribuan dibangun di seluruh Indonesia," kata Menteri Basuki dalam dalam keterangan tertulisnya, Minggu (27/2/2022).
Baca Juga:
PUPR Siapkan Rp 90 Miliar Angggaran untuk Ganti Rugi Warga Terdampak Pembangunan IKN
Pembangunan Jembatan Air Lontar merupakan prakarsa Pemerintah Provinsi Sumsel dan Pemerintah Kabupaten OKU yang didukung Kementerian PUPR pada bangunan atas 2 rangka jembatan tipe B sepanjang 40 meter dan 50 meter dengan total biaya Rp9,8 miliar. Dari sisi produksi, keseluruhan proses produksi menggunakan produk dalam negeri, mulai dari struktur baja hingga tenaga kerja.
Jembatan Air Lontar membentang di atas Sungai Muara Laham dan Sungai Ogan dengan panjang bentang 90 meter dan lebar 6 meter. Sebelum beroperasi, jembatan ini telah melalui uji beban statik dan dinamik oleh Pemerintah Daerah yang selanjutnya dilakukan uji loading dan tes sesuai prosedur oleh Kementerian PUPR.
Pada acara peresmian tersebut, Menteri Basuki juga memerintahkan kepada Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Sumatera VIII untuk melakukan survei pada daerah irigasi lahan pertanian yang airnya bersumber dari Sungai Muara Laham dan Sungai Ogan untuk dilakukan perbaikan irigasi sesuai dengan usulan masyarakat. Menurut Menteri Basuki, tahun ini akan dikerjakan desain dilanjutkan pembangunan bendung pada 2023 sehingga dapat dimanfaatkan secara optimal untuk mengairi sawah-sawah milik petani.