SUMSEL.WAHANANEWS.CO,Muara Enim - Ketua Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Kabupaten Muara Enim, Iwan Kurniawan, melontarkan gagasan berani, Daerah yang selama ini hidup dari tambang harus mulai mengandalkan ekonomi hijau. Salah satu pintu masuknya adalah mengolah sampah menjadi listrik.
“Setiap hari kita mengubur peluang di TPA. Kita bayar mahal untuk menimbun sampah, tapi tidak pernah berpikir menjadikannya sumber energi dan pendapatan. Ini pola pikir yang harus diubah,” tegas Iwan, saat audiensi dengan Wakil Bupati Muara Enim Hj Sumarni, Rabu (24/12/2025).
Baca Juga:
Camat Pandan Beberkan Alasan dan Dasar Pemberhentian 3 Keplingnya
Ia menyebutkan, KADIN Muara Enim kini tengah menggandeng lembaga waste to energy asal Australia untuk menyiapkan transfer teknologi pengolahan sampah berbasis turbin yang mampu menghasilkan listrik. Program ini dirancang sebagai proyek percontohan dengan kapasitas awal 3 hingga 5 ton sampah per hari, dan bisa dikembangkan ke skala industri.
Menurut Iwan, pendekatan bertahap ini penting agar proyek tidak berhenti sebagai wacana.
“Kita mulai kecil, tapi terukur. Kalau berhasil, ini akan menjadi game changer bagi Muara Enim, baik dari sisi lingkungan, lapangan kerja, maupun Pendapatan Asli Daerah,” katanya.
Baca Juga:
Diduga Terlibat Politik Praktis, 3 Kepling di Tapteng Diberhentikan
Iwan menilai, selama ini Muara Enim terlalu lama bergantung pada sektor ekstraktif. Padahal, sampah adalah sumber daya yang tersedia setiap hari dan tidak akan pernah habis. Jika dikelola profesional, pengolahan sampah menjadi listrik bisa menjadi sumber PAD baru yang stabil, sekaligus mengurangi beban APBD dalam pengelolaan TPA.
Lebih jauh, ia menekankan bahwa proyek ini tidak semata soal mesin dan teknologi, tetapi tentang membangun ekosistem ekonomi baru. Dari hulu ke hilir, mulai dari pemilahan sampah rumah tangga, bank sampah, hingga unit pembangkit, seluruh rantai ini membuka peluang usaha dan serapan tenaga kerja lokal.
"Kita bicara ribuan ton sampah per tahun. Jika hanya ditimbun, kita kehilangan nilai ekonomi. Tapi kalau diolah, ini bisa menggerakkan UMKM, menciptakan lapangan kerja, dan menghasilkan listrik untuk kebutuhan publik,” ujar Iwan.