"Ada potensi besar untuk inovasi dan hilirisasi sawit di Sumsel, karena posisinya yang strategis secara geogras dan ditambah pemerintah daerah sangat supportif dalam pengembangan industri kelapa sawit," ujarnya.
Alex mengatakan, kebijakan minyak sawit dari Indonesia akan tetap menjadi pilihan yang baik bagi importir AS. Hal ini terjadi karena AS juga memberlakukan kebijakan pajak impor yang tinggi bagi minyak nabati lainnya.
Baca Juga:
Kejagung Bongkar Suap Rp 60 Miliar di Balik Putusan Onslag Kasus Minyak Goreng
"Dari kebijakan ini juga bisa melihat potensi lain, dimana kita menunggu kebijakan berikutnya dari Tiongkok. Ada potensi Tiongkok mengenakan tarif tinggi pada kedelai AS sehingga dapat mengakibatkan Tiongkok mengimpor lebih banyak produk minyak sawit, daripada kedelai AS," kata dia.
[Redaktur: Sutrisno Simorangkir]