Baca Juga:
Bahaya Kopi Saat Sahur: Dehidrasi dan Gangguan Pencernaan Mengintai
SUMSEL.WAHANANEWS.CO, Pagar Alam - Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Padang Karet Kota Pagar Alam Sumatera Selatan sementara waktu masih bisa bernapas lega. Pasalnya TPA dengan luas Sel satu hektar dari total luas keseluruhan mencapai 10 hektar tersebut mendapat tambahan sarana prasarana berupa bangunan jalan akses dan alat berat (eksavator), sehingga memungkinkan untuk dilakukan proses 'Control Landfill'.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Pagar Alam Deky Aprizal mengaku, selama ini petugas TPA sempat mengalami kesulitan mengatasi tumpukan sampah yang datang ke TPA rata-rata lebih kurang 70 ton perhari disebabkan sulitnya akses jalan diseputaran TPA serta alat berat yang sering rusak.
"Beberapa waktu lalu kita sempat kesulitan menangani sampah yang datang ke TPA dikarenakan akses jalan yang buruk tidak mampu dijangkau truk-truk sampah dan alat berat yang sering rusak, sehingga tidak bekerja optimal," jelas Deky, saat ditemui Sumsel.Wahananews di TPA Padang Karet, Selasa (4/3/2025).
Baca Juga:
Jaksa Agung: Pengoplosan Pertamax di Masa Pandemi Bisa Berujung Hukuman Mati
Masih menurutnya, awalnya TPA Padang Karet didesain dengan Sistem Sanitary Lanfille namun tidak bertahan lama, bahkan sempat menjadi Oven Dumping. Proses Control Landfill sendiri adalah sistem pengelolaan sampah dengan menggunakan alat berat untuk memadatkan dan meratakan sampah dan sistem ini menjadi pilihan terbaik untuk sel TPA Padang Karet. Namun demikian proses ini sangat tergantung dengan kerja alat berat (eksavator) yang hanya satu dimiliki oleh DLH, dirinya berharap dalam waktu dekat ada penambahan alat berat (Grader).
"Sejatinya TPA Padang Karet ini dirancang dengan sistem Sanitary Landfill, disebabkan banyak hal sistem tersebut dirubah dengan Control Landfill yang dalam prosesnya sangat mengandalkan alat berat, untuk itu harapan saya dalam waktu dekat akan ada penambahan Grader," harapnya.
Disinggung kemungkinan akan terjadi overload pada sel yang saat ini digunakan, Deky Aprizal tidak menampik. Pihaknya memperkirakan sel seluas satu hektar yang sudah beroperasi sejak tahun 2013 tersebut akan penuh pada tahun 2028. Sehingga DLH Kota Pagar Alam sudah merencanakan untuk membuat sel baru yang lebih luas dilahan milik TPA yang sudah ada.