WahanaNews - Sumsel | Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) mengimbau warga Sumsel untuk waspadai cuaca ekstrem pada saat pergantian musim atau pancaroba.
Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Sumsel, Nandang Pangaribowo mengatakan, pada saat musim pancaroba itu biasanya suhu udara akan naik secara signifikan dan merasakan panas, namun beberapa hari berikutnya akan hujan yang singkat namun cukup deras, disertai petir, dan angin kencang.
Baca Juga:
BMKG Hang Nadim: Kota Batam Berpotensi Hujan Sepanjang Hari Ini
“Oleh sebab itu masyarakat diimbau untuk mewaspadai kondisi saat pancaroba tersebut bila ingin beraktivitas di luar rumah untuk mewaspadai kondisi cuaca tersebut,” kata Nandang di Palembang, Senin (8/5/2023).
Pada kondisi cuaca tersebut juga, katanya, untuk selalu berhati-hati saat beraktivitas di luar rumah, untuk berhati dalam berkendara, karena pada saat hujan lebat itu jarak pandang berkurang.
“Lalu menghindari pohon pohon dan bangunan yang mudah runtuh bila terkena angin kencang yang dapat membahayakan keselamatan warga,” ujarnya.
Baca Juga:
Hingga 25 November: Prediksi BMKG Daerah Ini Berpotensi Cuaca Ekstrem
Selain itu, ia mengatakan agar warga jaga selalu kesehatan, karena pada saat pancaroba itu terjadinya perubahan suhu secara mendadak, dimana hal itu dapat mengganggu Kesehatan.
BMKG juga memprakirakan puncak musim kemarau di wilayah itu pada Juli-Agustus.
Pada Juli itu puncak musim kemarau di bagian barat Sumsel, yaitu Kota Lubuklinggau, Kota Pagar Alam, Kabupaten Musi Rawas, Kabupaten Musi Rawas Utara, Kabupaten Empat Lawang, dan Kabupaten Lahat.
Pada Agustus di bagian tengah dan timur Sumsel, yaitu Kabupaten Musi Banyuasin, Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Muara Enim, Ogan Komering Ulu (OKU), OKU Selatan, OKU Timur, Ogan Ilir, Banyuasin, Ogan Komering.
Berdasarkan data yang dihimpun BMKG Sumsel, potensi El Nino akan terjadi pada semester kedua Tahun 2023.
"Sehingga semua pihak pemangku kepentingan berkaca dari tahun 2015 dan 2019 yang terjadinya El Nino. Kondisi tersebut dapat menyebabkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang cukup signifikan di wilayah Sumsel yang menyebabkan asap dapat timbul hingga masuk ke Kota Palembang," pungkasnya.[mga]