WahanaNews-Sumsel | Presiden Joko Widodo (Jokowi) langsung menjawab kritikan dari Anwar Abbas yang menyatakan ketimpangan di bidang pertanahan masih sangat dalam jurangnya. Dia menyebut saat ini 1% penduduk Indonesia menguasai 59% lahan yang ada di Indonesia.
"Cuma dalam bidang pertanahan, indeks gini kita sangat memprihatinkan itu 0,59. Artinya 1% penduduk menguasai 59% lahan yang ada di negeri ini. Sementara yang jumlahnya sekitar 99% itu hanya menguasai 41% lahan yang ada di negeri ini," tutur Anwar Abbas, Jumat (10/12/2021).
Baca Juga:
Pemkab Dairi Siap Dukung Gugus Tugas Polri Sukseskan Ketahanan Pangan
Lalu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjawab dengan mengakui saat ini banyak lahan yang telantar atau tidak dimanfaatkan di Indonesia. Ia memastikan bakal mencabut izin dari lahan-lahan telantar tersebut dalam bulan ini.
Apalagi, kata Jokowi, konsesi yang diberikan ke lahan-lahan yang telantar itu sudah lebih dari 20 hingga 30 tahun, tetapi tidak dimanfaatkan dengan baik.
“Saat ini kita sudah memiliki bank tanah. Akan kita lihat HGU, HGB yang ditelantarkan semuanya. Mungkin insyaallah bulan ini sudah saya mulai, atau mungkin bulan depan akan saya mulai untuk saya cabut satu per satu yang ditelantarkan, karena banyak sekali,” kata Jokowi saat Kongres Ekonomi Umat ke-2 MUI Tahun 2021 di The Sultan Hotel and Residence, Jakarta Selatan.
Baca Juga:
Polsek Bagan Sinembah Gelar Kegiatan Launching Gugus Tugas Polri dan Ketapang.
Jokowi tidak mendetailkan berapa total lahan telantar yang akan dicabut izinnya dan lokasinya.
Ia menyayangkan tanah yang seharusnya bisa produktif malah ditelantarkan atau tidak dimaksimalkan dengan baik.
“Akan banyak nanti bank tanah kita ini, sudah ada yang mengkomandani, akan banyak sekali yang kita cabuti. Sudah, ini ndak, ini sudah lebih dari 20 tahun, lebih dari 30 tahun, ndak. Masukan ke sini, ke bank tanah. Baik itu HGU maupun HGB. Agar semua lahan yang kita miliki betul-betul produktif,” ujar Jokowi.