WahanaNews - Sumsel | Program Satu Desa Satu eksavator multiguna akan segera terwujud di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel).
Hal ini tentunya menjadi suatu solusi yang ditunggu kalangan petani ditengah sulitnya membuka lahan tanpa membakar yang bertentangan dengan program Karhutlah.
Baca Juga:
6 Tersangka Korupsi Tambang Diserahkan Kejati Sumsel ke Kejari Lahat
Program rancak yang diinisiasi Abusari, mantan ketua DPRD Muba yang sempat bergaung di bumi Serasan Sekate ini ternyata mendapat sambutan dari Pemprov Sumsel.
Bak gayung bersambut, Pemprov Sumsel bahkan berencana merealisasikan program satu desa satu excavator untuk seluruh kabupaten kota di Sumsel.
“Insyaallah program ini akan direalisasikan pada anggaran perubahan tahun 2023 ini. Pemprov Sumsel akan memberikan bantuan satu eksavator untuk satu kecamatan di 17 kabupaten kota,” ujar Abusari, dikutip Senin (6/3/2023).
Baca Juga:
Kasus Pembunuhan dan Pemerkosaan di Palembang: 4 Pelaku di Bawah Umur
Menurut dia, setelah sukses mendukung program gubernur Sumsel dalam program satu desa satu penyuluh pertanian, kini ia juga menginisiasi program satu desa satu excavator. Program ini merupakan bentuk keberpihakan pemerintah pada petani yang terkendala untuk membuka lahan sehubungan adanya larangan Karhutlah.
“Keberadaan eksavator ini nantinya tidak hanya menjadi solusi bagi petani untuk membuka lahan tanpa membakar, tapi juga berfungsi untuk perawatan infrastruktur maupun pembangunan jalan atau pun infrastruktur lainnya,” kata wakil ketua komisi II DPRD Sumsel tersebut.
Sebagai langkah awal, atau proyek percontohan Pemprov Sumsel akan melakukan pengadaan 240 unit eksavator untuk 240 kecamatan di Sumsel.
Selanjutnya, untuk melengkapi program satu desa satu eksavator, akan dibuat perda/pergub yang mewajibkan kepala daerah masing-masing kabupaten/kota se-sumsel untuk melakukan pengadaan eksavator di setiap desa dan kelurahan.
“Semoga program ini berjalan sesuai rencana dan memberi manfaat bagi petani dan masyarakat untuk mempercepat kemajuan provinsi Sumsel,” kata Ketua KTNA Kabupaten Muba tersebut.
Sebelumnya diberitakan, Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Musi Banyuasin (Muba) Abusari SH, M Si, menagih janji Pemkab Muba untuk merealisasikan program satu desa satu excavator.
Program tersebut pernah dicetuskan pada Pekan Daerah (PEDA) KTNA-13 Sumsel yang digelar di Muba. Program cantik tersebut merupakan solusi bagi petani untuk membuka lahan tanpa membakar.
“Wacananya akan diadakan satu excavator untuk satu desa di Muba. Alat berat tersebut akan memiliki fungsi multi guna, disamping untuk membuka lahan tanpa membakar, juga bisa digunakan untuk pembangunan atau perbaikan infrastruktur jalan termasuk fasilitas lainnya yang dikelola melalui BUMDES,” kata Abusari dalam siaran podcast PWI Muba, Minggu malam (5/2/2023).
Menurut dia, program tersebut merupakan solusi brilian dimana petani dibantu untuk membuka lahan pertanian atau perkebunan tanpa membakar yang selaras dengan program Karhutlah. Hanya saja program tersebut hingga saat ini belum terealisasi.
“Menurut hemat saya Ini berbahaya, karena jika dibiarkan sangat mungkin terjadi pada 10 atau 20 tahun lagi masyarakat akan menjual semua lahannya kepada perusahaan karena tidak mampu untuk mengelola lahannya. Mau jadi apa masyarakat petani kita nantinya. Jadi saya berharap program ini bisa direalisasikan karena memang sangat dibutuhkan kaum tani,” pungkasnya.[mga]