SUMSEL.WAHANANEWS.CO, Palembang - Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) bersama ratusan siswa SMA negeri menggelar kegiatan gotong royong untuk membersihkan sampah di sekitar Pasar Jakabaring, Kota Palembang.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian generasi muda terhadap penanganan sampah di lingkungan sekitarnya.
Baca Juga:
Sekda Palembang Kawal Penggeledahan Kejati Sumsel Terkait Dugaan Kasus Pasar Cinde
Sekretaris Daerah (Sekda) Sumsel, Edward Candra, menjelaskan bahwa selain membersihkan sampah, kegiatan ini juga melibatkan penuangan cairan eco enzyme ke anak sungai di sekitar Jakabaring.
“Cairan eco enzyme ini ditujukan untuk meningkatkan kualitas air dan membantu menghilangkan bau tidak sedap dari sungai yang tercemar,” ujarnya.
Edward menambahkan bahwa kebijakan pengelolaan sampah di Sumsel telah diperkuat melalui Kebijakan dan Strategi Daerah dalam Pengelolaan Sampah (Jakstrada). Kebijakan ini mencakup pengurangan sampah dari berbagai sumber, seperti rumah tangga, perkantoran, pasar, dan tempat umum lainnya.
Baca Juga:
Pemkot Palembang Cairkan TPP untuk PPPK Angkatan 2023/2024 Awal Mei 2025
“Sampah yang beragam ini bisa didaur ulang dan dimanfaatkan sehingga memiliki nilai ekonomis. Ini juga untuk mengurangi beban sampah di tempat pembuangan akhir (TPA),” jelasnya.
Meski demikian, Edward mengakui bahwa masih diperlukan evaluasi lebih lanjut, terutama terkait penanganan sampah di tempat pembuangan sementara (TPS).
“Kami berupaya agar sampah di TPS bisa lebih cepat diangkut ke TPA atau diproses untuk pemilahan,” katanya.
Edukasi tentang pengelolaan sampah tidak hanya dilakukan di tingkat sekolah dasar hingga menengah, tetapi juga di perguruan tinggi.
“Kami menerapkan prinsip 3L (Lihat, Lawan, Laksanakan). Harapannya, ke depan sampah bisa berkurang dan dikelola dengan baik sehingga memiliki nilai ekonomis,” ujar Edward.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan (DLHP) Provinsi Sumsel, Herdi Apriansyah, menyatakan bahwa kegiatan gotong royong ini merupakan salah satu langkah untuk mengedukasi siswa tentang permasalahan sampah.
“Hari Peduli Sampah ini menjadi momentum untuk meningkatkan kesadaran siswa terhadap sampah. Harapannya, mereka bisa menerapkan pengetahuan ini di masyarakat,” katanya.
[Redaktur: Sutrisno Simorangkir]