“Di Sumsel sendiri penerapan PPKM masih sampai level 2 diantaranya 3 Kabupaten level 1 dan 13 Kabupaten/Kota level 2, protokol kesehatan tetap diterapkan dan tetap waspada,” jelasnya.
Namun level tersebut bisa saja naik dalam waktu dekat mengingat kasus harian terus mengalami lonjakan. “Hampir 15 hari ke belakang ada peningkatan kasus secara signifikan di Sumsel. Total ada sekitar 758 kasus aktif,” ujar dia.
Baca Juga:
Korupsi APD Covid Negara Rugi Rp24 Miliar, Eks Kadinkes Sumut Divonis 10 Tahun Bui
Hingga saat ini, antisipasi PPKM akan terus dilakukan mengingat kondisi yang dianggap mengkhawatirkan.
Pemprov Sumsel mengaku akan mencari cara jika nantinya PPKM mengalami peningkatan, pemberlakuan aturan dapat segera ditindaklanjuti ke aturan yang tidak memberatkan bagi pelaku usaha.
“Pengaruh pandemi ini terutama lonjakan kasus Covid-19 bukan main bagi ekonomi kita, aktivitas masyarakat. Untuk itu prokes diharapkan dapat berjalan lebih ketat,” katanya.
Baca Juga:
Kasus Korupsi APD Covid-19: Mantan Kadinkes Sumut Dituntut 20 Tahun Penjara
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Prov Sumsel Lesty Nuraini menyebutkan, kasus Covid-19 varian Omicron di Sumsel baru terdeteksi satu orang.
“Di Sumsel tepatnya di Palembang baru ada satu orang yang terinfeksi omicron dan memang mempunyai riwayat perjalanan ke Jakarta dan melakukan isolasi mandiri,” kata Lesty.
Dia mengatakan, penetapan seseorang mengidap Omicron mempunyai waktu yang lama dan memakan waktu 2 minggu lebih.