Sumsel.WahanaNews.co | Seorang kakak menyaksikan sendiri adik kandungnya dihabisi suaminya hingga meninggal dunia.
Peristiwa berdarah itu menimpa seorang mamah muda di Sumatera Selatan.
Baca Juga:
Ibu di Deli Serdang Ditetapkan Tersangka Setelah Dua Kali Membunuh Anak Kandungnya
Adalah Lilis Manda Sari, mamah muda berusia 30 tahun itu tewas dibunuh oleh suaminya sendiri Agus (35).
Lilis dihabisi suaminya Agus dikediaman kakak kandungnya di Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan (Sumsel), Minggu (17/4/2022).
Sang suami diduga gelap mata lantaran tak terima jika istrinya meminta cerai.
Baca Juga:
Tragis! Suami di Serdang Bedagai Tikam Istri Saat Live Karaoke di Facebook hingga Tewas
Pasangan suami istri ini diketahui sudah dikaruniai dua orang anak yang masih kecil.
Saat ini pelaku Agus sudah berhasil diamankan oleh aparat kepolisian.
Agus masih diperiksa intensif di Polres Lahat terkait aksi nekatnya menghabisi nyawa sang istri.
"Saat ini pelaku masih kita periksa. Nanti kalau selesai akan kita sampaikan kepada kawan kawan, "Kapolres Lahat, AKBP Eko Sumaryanto, SIK melalui Kasat Reskrim AKP Herly Setiawan didampingi Kasubsi Penmas Humas Polres Lahat, Aiptu Lispono, SH, Senin (18/4/2022).
Suasana rumah yang tadinya tenang berubah menjadi ketegangan ketika Agus datang membawa senjata tajam mencari keberadaan istrinya, Lilis.
Sore itu menjelang magrib sekira pukul 17.30 WIB, Tini Martina kakak perempuan korban melihat dengan mata kepalanya sendiri sang adik dihabisi oleh suaminya.
Diceritakan Tina, kaka korban, sebelum peristiwa pembunuhan terjadi, pelaku sudah berada di rumahnya dan mengancam akan membunuh adiknya.
Tina saat itu memang sudah khawatir melihat senjata tajam yang dibawa pelaku.
"Pelaku ini datang ke rumah dan mencari adik saya. Dia sudah mengancam ngancam hendak membunuh," kata dia.
Melihat gelagat yang tak beres tersebut, Tina kemudian menghubungi adiknya melalui pesan singkat whatsApp.
Dalam pesan tersebut meminta adiknya itu tidak pulang ke rumahnya dulu dan agar bersembunyi di desa.
"Jadi memang adik saya itu awalnya ada di rumah pasca berlari dari rumahnya di desa Lingga Jaya. Mengetahui pelaku akan datang, ia kemudian berlari ke desa dan bersembunyi," kata dia.
Tina awalnya tak menyangka di rumahnya bakal terjadi pertumpahan darah.
Sebab, sore itu adiknya pulang ke rumahnya saat pelaku Agus sedang berada di rumah.
Pelaku dan korban akhirnya bertemu.
Tapi karena Agus marah dirinya dan korban kemudian masuk kamar lalu menguncinya.
Pelaku terus menggedor pintu hingga korban membuka kunci pintu.
"Saat dibuka itulah pelaku langsung membacok korban dengan senjata tajam. Saya tidak bisa apa-apa hanya berteriak minta tolong," tuturnya.
Saat itu, korban hanya merintih kesakitan lalu terkapar bersimbah darah di lantai.
Pelaku langsung melarikan diri setelah membacok tubuh istrinya.
Dikatakan Tini, ia dan adik-adiknya tidak bisa melerai keberingasan Agus.
"Saat kejadian kami berlima di rumah. Tapi semuanya cewek. Sementara suami dan adik saya yang laki laki sedang keluar," kata dia.
Ia dan pihak keluarga sendiri berharap agar pelaku di adili dengan seadil-adilnya.
Tidak saja membunuh adiknya namun, kedua anak korban harus kehilangan ibunya.
"Kalau bisa nyawa dibayar nyawa," pintanya.
Korban Lilis bukan tanpa alasan minta cerai kepada suaminya Agus.
Menurut kakak korban, bukan sekali atau dua kali pelaku Agus berlaku kasar kepada adiknya tersebut.
"Adik saya ini sering dipukul dan KDRT hingga menyebabkan korban sudah tidak tahan lagi bersama pelaku. Makanya, dia pilih pulang ke rumah kami," kata kakak korban.
Tak hanya dikenal temperamen kepada istrinya, pelaku juga dikenal hobi mabuk dan berjudi.
"Mereka ini sering cekcok. Adik saya tak tahan lagi dengan sikapnya makanya minta diceraikan," tandasnya.[gab]