“Istana menjadi garda depan dalam memerangi perubahan iklim dan menjadi contoh yang luar biasa, bahwa penggunaan energi baru terbarukan atau energi bersih ini menjadi suatu visi yang jauh ke depan,” ucapnya.
Istana Kepresidenan, kata dia, juga dinilai menjadi bagian dalam memerangi perubahan iklim, melalui perubahan sumber aliran listrik yang berbasis pada energi baru terbarukan (EBT) dengan emisi karbon nol/zero carbon emission.
Baca Juga:
Waspada Banjir, Ini Tips Amankan Listrik saat Air Masuk Rumah
“Pasokan listrik yang mengalir ke istana dengan adanya Renewable Energy Certificate yang diinisiasi dari Istana Kepresidenan ini, maka listrik yang masuk ke istana adalah listrik yang berbasis pada energi baru terbarukan dengan emisi karbon yaitu nol,” jelas Darmawan.
Sertifikat energi terbarukan ini secara simbolis diberikan kepada lima Istana Kepresidenan yakni, Istana Kepresidenan Jakarta, Bogor, Cipanas, Yogyakarta, dan Tampaksiring. PT PLN (Persero) juga memberikan dukungan berupa kendaraan listrik untuk kelancaran kegiatan operasional Istana Kepresidenan.
“Kami juga ingin membantu bagaimana Istana juga bisa menggunakan kendaraan listrik maupun motor listrik dimana tentu saja dengan pergeseran transportasi yang tadinya berbasis pada BBM, yang berbasis energi impor, energi yang jauh lebih mahal, energi yang lebih kotor, digantikan dengan transportasi yang berbasis pada listrik," kata Darmawan.[gab]